DESTINY-53

2K 172 1
                                        

Seperti kata mereka saat di sekolah tadi. Hari ini Galih dan Irene akan mentraktir Athena, Dewa, Ben dan Naomi yang selalu meminta PJ. Tempat yang mereka pilih saat ini adalah timezone. Mereka menghabiskan waktu untuk bermain bermacam-macam game disana. Tidak peduli Irene yang akan ngomel, karena Galih orang kaya jadi ya nikmatin aja.

Kali ini mereka memilih bermain papan dance. Irene dan Galih serta Athena dan Dewa. Mereka bersaing siapa yang bisa mendapatkan rekor paling tinggi.

"Gal, kita gak boleh kalah! Kita harus menang!" ujar Irene semangat.

"Yang menang pastilah tim Dewa Athena! Lo gak tau kalo nama kita berdua aja udah kayak nama-nama dewa yunani! Pastilah kita yang menang. Iya kan, Wa!" ujar Athena tak kalah semangatnya.

"Udah-udah jangan berantem! Ayo buruan mulai!" lerai Naomi.

Kedua tim tersebut mulai mengambil posisi masing-masing. Lagu mulai di nyalakan dan kedua tim berusaha menginjak-injak papan dance yang bergambar seperti di layar.

"Dewa! Aaaa! Yang semangat, Wa!" seru Athena sambil tertawa.

Dewa juga merasa senang. Bahkan senyumnya merekah, tidak seperti biasanya yang selalu bersikap dingin dan datar.

"Aaaa!! Dewa!! Hahaha!!"

"Ayo, Gal! Kita gak boleh kalah!" ujar Irene semangat.

Yang heboh hanya para cewek. Sedangkan kedua cowok itu hanya menikmati permainan mereka dengan tawa. Naomi dan Ben saling menyemangati kedua tim. Tidak memihak pada tim siapapun.

"Ayo Dewa Athena! Semangat!!"

"Irene Galih!! Kalian juga gak boleh kalah!"

"Yang semangat!!"

Para pengunjung disana sempat menoleh pada keenam remaja berseragam putih abu-abu itu. Seperti nostalgia saat masa-masa SMA dulu.

"YEAAYYY!!!" Athena langsung memeluk Dewa di balas cowok itu tak kalah senangnya karena mereka menang dan mendapatkan nilai paling tinggi. Sedangkan Irene sudah merenggut kesal dan Galih mencoba menenangkan kekasihnya.

"Kita kalaahh!" rengek Irene memanyunkan bibirnya.

"Udah, gak apa-apa. Ini 'kan cuma games, cuma buat seneng-seneng doang."

Kartu berwarna kuning keluar dan mereka mengumpulkannya untuk di tukar hadiah. Setelah dari timezone dan sudah menukar kartu permainan mereka dengan hadiah. Mereka memilih case ponsel yang sama. Jadi keenam-nya memiliki case ponsel yang mirip.

Saat ini keenam-nya berada di cafe yang masih berada di kawasan dalam mall. Mereka duduk satu meja seraya mengobrol dan bercanda sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Gengs, gue ke toilet dulu ya," izin Athena.

"Perlu di temenin gak, Na?" tanya Naomi.

"Gak usah. Gue bisa sendiri." Athena berdiri dan pergi ke toilet.

Saat mencuci tangannya di wastafel, cairan merah tiba-tiba jatuh. Athena bergeming lalu mendongak menatap dirinya dari pantulan kaca di depannya.

Athena mematung melihat cairan merah itu berasal dari hidungnya. Cairan merah yang tak lain adalah darah terus menetes tanpa henti. Buru-buru Athena membersihkan darah tersebut yang keluar semakin banyak.

"Aakh!" Athena memegang kepalanya yang tiba-tiba berdenyut sakit serasa mau pecah. Sekitarnya terlihat berputar-putar dan kabur.

"Aakh! Sakit!" lirih Athena memejamkan matanya. Rasanya benar-benar sakit. Seperti ada benda besar yang menghantam kepalanya.

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang