DESTINY-51

2K 179 1
                                        

Dewa menghentikan motornya tepat di depan rumah bertingkat dua dengan halaman luas dan terdapat beberapa mobil berjejer di depan rumah tersebut. Dewa membuka helmnya dan menoleh ke mobil-mobil tersebut.

Ini pasti mobil keluarganya Athena, pikir Dewa.

Cowok yang saat ini memakai celana jeans, baju kemeja kotak-kotak yang lengannya di gulung hingga sikut, memakai jam tangan warna hitam di pergelangan tangan kirinya serta sneakers putih yang membalut kakinya.

Dewa turun dari motornya. Berjalan mendekat ke arah pagar. Seorang satpam langsung menghampiri Dewa.

"Maaf, dengan siapa?" tanya satpam tersebut.

"Saya Dewa."

"Cari siapa?"

"Athena."

"Tunggu disini, akan saya panggilkan nona Athena." Satpam tersebut berbalik masuk kedalam rumah. Sedangkan Dewa menghela napas. Entah kenapa ia jadi gugup begini. Tangannya tiba-tiba berkerut dan panas dingin.

Di dalam rumah Athena sejak tadi terus mencoba menghubungi Dewa. Tapi cowok itu belum juga mengangkat telepon darinya. Membuat Athena kesal sendiri. Bahkan Athena sudah spam chat pada cowok itu. Jangankan di balas, di baca saja enggak. Kan bikin keki.

"Dek, Dewa gak jadi dateng?" tanya Hana berbisik pada Athena yang duduk persis di sebelahnya.

Athena menoleh lalu menggeleng. "Gak tau, Mi. Udah aku coba telfon tapi gak di angkat. Pesan aku juga gak di bales."

Hana mengangguk paham. Tangannya mengusap lembut surai coklat putrinya. Dapat ia lihat raut sedih di wajah Athena. Putrinya itu pasti berharap Dewa akan datang.

"Baiklah, ayo kita mu—" ucapan Husein terhenti sesaat satpam di rumahnya berjalan masuk.

"Ada apa?" tanya Husein.

"Maaf, Tuan. Ada tamu yang mencari nona Athena."

Semuanya mengerutkan kening.

"Siapa?" tanya Athena.

"Katanya sih temen, non Athena."

"Cewek atau cowok?" tanya Avran.

"Cowok den. Ganteng."

Hana langsung mendekat pada Athena.

"Pasti itu Dewa. Samperin sana. Suruh masuk," bisik Hana.

Athena menoleh pada Hana lalu tersenyum. Ia langsung berdiri dan berlari keluar rumah. Ia dapat melihat seseorang berdiri di dekat motor KLX yang sudah sangat hapal di ingatan Athena. Lantas ia menyunggingkan senyumnya dan berlari ke arah pagar.

"Dewa?"

Cowok itu berbalik dan berdiri di hadapan Athena yang langsung menubrukan tubuhnya pada Dewa. Memeluknya. Dewa bahkan sampai kaget menerima pelukan dadakan dan tak terduga dari Athena.

"Aku pikir kamu gak bakalan dateng," ujar Athena melepaskan pelukannya.

"Sorry, gue telat ya?" Dewa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa bersalah karena datang terlalu lama.

Ini semua gara-gara Ben yang rusuh di kontrakannya. Cowok itu yang paling ribet memilih pakaian untuk Dewa. Padahal ini hanya acara makan-makan saja tapi Ben hebohnya sudah seperti cewek yang akan pergi kencan.

Sampai akhirnya semua perjuangan Ben memilihkan Dewa pakaian sia-sia. Dewa sendiri yang memilih pakaian untuk ia kenakan. Melihat jam yang sudah hampir pukul delapan, Dewa dengan cepat-cepat memacu motornya ke rumah Athena. Dan Alhamdulillah ia tiba dengan selamat tanpa kekurangan satu pun.

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang