DESTINY-42

2.2K 166 0
                                        

"Wa, kucingnya mau di kasih nama apa ya?" tanya Athena.

Dewa melirik Athena yang masih mengelus boneka kucing yang di dapatkannya untuk Athena. Keduanya masih berjalan-jalan di sekitar taman bermain. Melihat-lihat berbagai macam permainan dan jualan orang-orang disana.

"Terserah lo," kata Dewa menoleh ke depan.

Athena melirik ke langit, menerawang untuk mencari nama bagus untuk bonekanya. Karena boneka ini sangat spesial dan Athena tidak mau memberi nama asal-asalan untuk bonekanya.

"Mmm... Gimana kalo..." ucapan Athena menggantung. Sampai ia menemukan sebuah nama yang bagus. "Gimana kalo Kitty?!"

Dewa menoleh. "Kitty?" tanyanya mengernyit.

Athena mengangguk. "Iya. Bagus kan? Lucu kan? Pas banget sama bonekanya yang imuuutt!"

Athena memeluk boneka kucingnya dengan gemas. Melihatnya membuat Dewa juga tersenyum.

Tiba-tiba Dewa menarik Athena ke arahnya saat gerombolan laki-laki yang mengendarai skateboard mendekat dan hampir menabrak Athena. Gadis itu yang kaget menoleh pada segerombolan orang-orang itu yang seenaknya bermain skateboard di tempat ramai seperti ini.

"Lo gak apa-apa?" tanya Dewa.

Athena mendongak lalu tersenyum. "Aku gak apa-apa. Makasih ya," ucapnya.

Sadar dengan kedekatan mereka Dewa langsung melepaskan rangkulannya di pundak Athena. Berdehem pelan menetralkan kembali kegugupannya. Dan juga jantungnya selalu berdetak tak karuan saat bersama Athena.

Melihat Dewa gugup seperti ini dengannya membuat Athena gemas dan tidak hentinya untuk tersenyum. Jangan kira Athena baik-baik saja. Malah sekarang jantungnya masih berdetak kencang melihat perhatian Dewa yang begitu manis padanya.

"Wah, Dewa liat. Ada taman bunga! Ayo kita kesana!" Athena menarik tangan Dewa ke arah taman tak jauh dari sana.

Athena menatap kagum bunga-bunga yang bermekaran indah di tambah air mancur yang semakin membuat taman itu cantik. Banyak juga orang-orang yang berfoto-foto disana.

"Kita foto yuk!" ajak Athena kembali menarik Dewa ke air mancur.

Athena menoleh lalu tersenyum. Ia pergi ke arah cowok dan cewek yang sedang duduk di kursi taman sembari mengobrol. Sepertinya mereka sedang pacaran. Dewa hanya diam memperhatikan Athena. Entah apa yang akan di lakukan gadis itu.

"Maaf mengganggu, Kak," kata Athena sopan pada kedua sejoli yang usianya lebih tua dari Athena.

"Iya, ada apa ya?" tanya perempuan tersebut tak kalah ramahnya. Menatap Athena tersenyum.

"Saya boleh minta tolong gak, Kak?"

"Apa?" tanya laki-laki di sebelah perempuan itu.

"Bisa tolong fotoin kita gak, Kak. Disana," tunjuk Athena ke arah Dewa dan air mancur.

"Ohh, bisa."

Perempuan itu berdiri mengikuti Athena. Athena memberikan ponselnya lalu mendekat ke arah Dewa yang masih berdiri disana.

Athena berdiri di sebelah Dewa. Tanpa ragu gadis itu mengapit lengan Dewa dan tersenyum. Sedangkan Dewa melirik Athena dengan kaget.

"Cowoknya kok kaku gitu? Lebih mesra dong," ujar perempuan itu tersenyum melihat kedua remaja di depannya.

"Rileks aja. Cuma foto kok, gak bakalan di patuk. Tenang," ucap Athena.

Dewa menghela napas. Mencoba merilekskan dirinya walaupun jantungnya masih belum normal. Keduanya melihat ke arah kamera. Athena dengan senyumannya dan Dewa dengan wajah datarnya.

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang