Seperti janji mereka kemarin, hari ini dimana Abi akan mengajak Athena untuk jalan-jalan sebagai permintaan maaf cowok itu. Walaupun sebenarnya Athena tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut namun Abi tetap kekeuh ingin mentraktirnya. Jadinya Athena tidak bisa menolak karena ia juga menghargai Abi.
Athena keluar dari rumah setelah menerima pesan dari Abi bahwa cowok itu sudah sampai di depan rumahnya. Athena tersenyum menyapa Abi yang bersender di badan mobilnya. Balas tersenyum pada Athena.
Jujur, Athena sempat terpana melihat Abi yang tampak keren dengan outfitnya hari ini. Kasual namun berbeda saat melihat penampilannya di sekolah dengan seragam putih abu-abunya.
Athena menghampiri Abi yang sudah berdiri tegak. Abi juga menatap Athena dengan senyum di wajahnya. Gadis itu begitu cantik hari ini. Rambutnya di gerai seperti biasa. Namun di tambah jepitan rambut berwarna pink dengan bentuk silang di rambutnya. Membuat penampilannya begitu manis.
"Maaf ya, Kak. Nunggu lama ya?" tanya Athena tidak enak.
Abi menggeleng. "Gak kok. Gue juga baru nyampe," jawab Abi tersenyum sehingga menampakkan lesung pipinya di pipi sebelah kanan cowok itu. Walaupun kecil namun jelas terlihat oleh Athena.
"Yuk berangkat. Nanti keburu macet. Weekend kan rame," ujar Athena.
"Gak izin dulu sama orang rumah? Ntar mereka cemas lagi nyariin lo."
"Ayah gak di rumah. Mimi juga lagi di restoran. Bang Arvin lagi ada urusan di luar. Cuma ada Mbok Wati sama Mang Didi. Tadi juga udah izin kok," jelas Athena.
"Gitu? Ya udah, yuk berangkat."
Abi membuka pintu mobil untuk Athena. Menyuruh gadis itu masuk lebih dulu.
"Ladies first," ucapnya.
Athena terkekeh. Ia langsung masuk kedalam mobil. Setelahnya Abi berjalan memutari mobil dan masuk, duduk di kursi kemudi. Ia menghidupkan mesin mobilnya dan melajukannya pergi.
Tak lama mereka sampai di parkiran mall. Keduanya langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam mall. Tampak rame karena hari ini memang weekend jadinya orang-orang akan menghabiskan waktu mereka berjalan-jalan di sekitaran mall. Dan kebanyakan dari orang-orang itu adalah para remaja seumuran dengan mereka.
Athena juga tampak senang saat melihat-lihat semua barang-barang yang di jual disana. Mulai dari baju, sepatu, aksesoris dan sebagainya. Langsung membius mata.
"Na, mau nonton film gak? Gue denger-denger ada film bagus yang lagi tayang di bioskop," ujar Abi saat mereka menaiki eskalator.
"Boleh! Emang film apa, Kak?"
"Horor suka gak?"
"Suka! Suka banget! Kita nonton itu?"
Abi mengangguk.
Keduanya kembali berjalan ke arah bioskop. Membeli tiket untuk nonton. Mereka juga beli popcorn dan minuman untuk dibawa masuk kedalam bioskop.
"Dapet tiketnya?" tanya Athena setelah Abi kembali dengan membawa dua buah tiket di tangannya.
"Udah, yuk masuk." Abi menggandeng tangan Athena dan mengajaknya masuk kedalam. Mereka duduk di kursi yang bersebelahan. Menunggu film yang sebentar lagi akan di mulai.
Tak lama lampu perlahan di matikan. Orang-orang langsung memusatkan perhatian mereka ke layar di depan mereka. Abi melirik Athena yang begitu tampak antusias menonton film tersebut. Ia juga baru tau bahwa Athena menyukai film horor seperti ini. Biasanya cewek-cewek akan langsung caper di ajak nonton film horor. Pegang-pegang tangan lah, peluk-peluk lah, banyak macamnya. Namun Athena berbeda. Dia tidak seperti itu. Athena benar-benar bersikap natural, apa adanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ END ]
Fiksi Remaja"Aku tidak pernah menyalahkan rindu, sebab rindu hadir karena adanya KENANGAN." ~ Dewa Althaf ~ "Aku juga tidak pernah menyalahkan pertemuan, meskipun akhirnya adalah PERPISAHAN." ~ Athena Wiatama Husein~ >>>> Dewa Althaf. Satu nama yang di pandang...