"Kamu harus bangkit dan buktikan pada banyak orang kalo kamu itu juga pantas untuk mendapatkan perhatian mereka."
–AthenaWiatamaHusein–
///////
"Baiklah, Ibu akan tunggu laporan hari ini dari masing-masing kelompok. Sampai ketemu minggu depan." Bu Dewi keluar dari lab setelah jam pelajarannya habis.
Semua murid kelas 11 IPA-3 juga menyusul keluar setelah merapikan lab. Athena berlari kecil menyusul Dewa yang berjalan lebih dulu.
"Wa, kita buat laporannya kapan?" tanya Athena setelah menyamakan langkahnya dengan Dewa. Pasalnya mereka satu kelompok, dan setiap kelompok hanya dua orang.
Dewa diam.
"Dewa!" ujar Athena menarik tangan Dewa sehingga mereka berhenti berjalan. Dewa menatap Athena malas.
"Terserah," jawab Dewa.
"Mmm... gimana kalo nanti sepulang sekolah?"
"Nggak bisa." Dewa kembali berjalan. Athena langsung menyusulnya.
"Kenapa?" tanya Athena.
"Pokoknya gak bisa."
"Terus kapan?"
Dewa mengedikkan bahunya acuh.
Athena mendecak pelan. Bicara dengan Dewa memang harus membutuhkan kesabaran extra.
"Ya udah, gini aja. Kamu bisanya kapan? Aku ngikut deh!" pasrah Athena.
"Gue gak bisa."
"Emangnya kenapa gak bisa? Alasannya apa?!" ujar Athena geram.
Dewa berhenti berjalan. Menatap Athena yang juga tengah menatapnya bingung. Dewa menyentil kening Athena sampai gadis itu mengaduh kesakitan. Athena meringis mengusap keningnya. Menatap Dewa kesal.
"Bawel," ujar Dewa kemudian pergi. Meninggalkan Athena yang merengut kesal menatap punggung tegap Dewa.
"Aishh..." geramnya.
Athena kembali mengejar Dewa. Berdiri di depan cowok itu, membentangkan tangannya menghalangi jalan Dewa.
Dewa menghela napas. "Mau lo apa sih?!" kesal Dewa.
Athena menadahkan tangannya di depan Dewa.
"Apa?" tanya Dewa bingung.
"Hp kamu mana?"
"Hah?"
"Mana hp kamu?" ulang Athena.
"Buat apa?"
"Nanti aku kasih tau. Sekarang mana hp kamu? Buruan!"
Dengan tatapan curiga dan hati-hati Dewa terpaksa memberikan ponselnya pada Athena. Cewek itu menerimanya dan langsung mengetikkan sesuatu disana. Tiba-tiba ponsel Athena berbunyi dan tertera deretan nomor Dewa di layar ponselnya.
"Nih, aku udah masukin nomor hp aku. Nanti aku hubungi kalo kita akan buat tugas bareng." Athena memberikan ponsel Dewa. Dengan senyum Athena berjalan pergi.
Dewa menatap punggung Athena yang sekarang sudah berjalan beriringan bersama teman-temannya. Ia menghela napas lalu menyimpan kembali ponselnya di saku celana.
///////
"Athena!"
Athena menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Abi berlari kecil menghampirinya. Dengan senyuman cowok itu berhenti di samping Athena.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ END ]
Novela Juvenil"Aku tidak pernah menyalahkan rindu, sebab rindu hadir karena adanya KENANGAN." ~ Dewa Althaf ~ "Aku juga tidak pernah menyalahkan pertemuan, meskipun akhirnya adalah PERPISAHAN." ~ Athena Wiatama Husein~ >>>> Dewa Althaf. Satu nama yang di pandang...