DESTINY-35

2.3K 200 1
                                        

Malam ini adalah malam terakhir mereka mengadakan acara camping. Semuanya tengah duduk mengelilingi api unggun sembari menunjukkan kreativitas mereka di depan semua orang. Ada yang berpuisi, bernyanyi dengan memainkan alat musik seperti gitar dan juga kajon, melawak dengan candaan yang membuat tertawa ngakak dan masih banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan.

Para guru pun tidak ingin diam saja. Mereka juga ikut bergabung bersama anak-anak murid mereka. Malam ini benar-benar menyenangkan.

"Hai!"

Dewa menoleh pada Athena yang duduk di sebelahnya. Sedikit susah karena kakinya masih sedikit ngilu akibat tersandung di sungai tadi siang. Tapi untunglah tidak terlalu parah. Setelah di obati kakinya jadi lebih baik. Mungkin besok sudah baikan.

"Hati-hati," kata Dewa membantu Athena duduk di sebelahnya. Cowok itu memberikan minuman yang tutup botolnya sudah ia buka lebih dulu pada Athena.

"Makasih." Athena tersenyum menerima minuman tersebut dari Dewa. Ia meminumnya dan terasa begitu segar di tenggorokannya.

Setelahnya ia kembali memberikannya pada Dewa. Athena melihat teman-temannya yang sekarang sedang melawak di depan.

"Kenapa duduknya di belakang?" tanya Athena.

"Pengen aja," jawab Dewa.

"Oh ya, aku punya sesuatu buat kamu." Athena merogoh saku jaketnya mengambil sesuatu yang sudah ia siapkan sebelumnya. Sebuah gelang dan juga cincin.

Athena meraih tangan kiri Dewa, memakaikan cincin tersebut di jari manis cowok itu lalu memakaikan gelang tersebut dengan hati-hati. Cowok itu mengernyit memperhatikan cincin dan gelang di tangannya.

Athena mengangkat tangan kirinya yang ternyata juga memakai gelang dan cincin yang sama persis seperti Dewa. Cuma bedanya gelang Athena berwarna merah muda dan gelang Dewa berwarna biru. Di masing-masing cincin mereka juga tertulis nama mereka berdua yaitu DewaAthena.

"Lihat, aku juga pake. Lucu kan? Kita juga punya barang couple. Emangnya cuma orang pacaran aja yang punya? Kita juga dong! Sebagai tanda persahabatan," ujar Athena tersenyum.

"Buat apa lo lakuin ini?" tanya Dewa masih belum paham.

"Aku udah siapin itu sebelum kita berangkat camping. Jika masing-masing dari kita menyimpan gelang dan cincin ini, maka sampai kapanpun kita akan selalu menjadi sahabat. Kamu terus pake ya."

Dewa memperhatikan gelang dan cincin itu lamat, lalu beralih pada Athena yang sedang memainkan gelang di tangannya.

"Gak mau bilang makasih gitu?" canda Athena.

"Makasih," ujar Dewa kembali melihat ke depan.

Athena terkekeh. Ternyata Dewa masih saja meninggikan egonya. Tapi tidak masalah. Yang penting ia bisa melihat Dewa senang, itu sudah cukup.

Tiba-tiba Ben maju kedepan. Berdiri di tengah-tengah dengan gitar di tangannya. Cowok itu sepertinya mau melakukan sesuatu.

"Temen-temen semuanya! Bapak dan Ibu guru! Sebagai penutup sebelum acara kita selesai, gimana kalo kita nyanyi bareng? Setuju gak?!" ujar Ben semangat.

"SETUJUUU!" seru semuanya kompak.

"Oke! Jino! Ayo buruan!" Ben menarik Jino untuk maju ke depan. Menyuruh cowok itu duduk di atas kajon dan memainkannya, sedangkan ia memainkan gitar yang sudah di sandangnya.

Ben memetik gitarnya diiringi pukulan kajon dari Jino. Lagu yang mereka mainkan adalah lagu yang berjudul Sayonara Cinta. Lagu yang biasa dinyanyikan oleh anak Pramuka saat berkemah. Semuanya juga sudah hapal dengan lagu itu. Jadi semuanya bisa ikut bernyanyi dengan api unggun di tengah-tengah mereka.

Athena juga ikut bernyanyi bersama di bawah sinar bulan. Dewa meliriknya lalu tersenyum. Gadis itu benar-benar sudah membuat Dewa secara tidak sadar menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Meyakinkan dirinya bahwa ia masih mempunyai tempat di dunia ini.

Athena bernyanyi sembari menggoyangkan kepalanya mengikuti irama lagu. Ia memutar kepalanya dan tersenyum pada Dewa yang masih menatapnya.

Athena mengulurkan tangannya di depan Dewa. Cowok itu mengerutkan keningnya namun langsung menerima uluran tangan itu. Athena menautkan jarinya dengan jari Dewa. Mengenggamnya erat namun nyaman. Kembali ia menoleh ke depan dan bernyanyi.

Dewa juga ikut tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke depan. Ia hanya diam mendengar teman-temannya bernyanyi. Ia juga tidak mempermasalahkan tautan tangannya dengan Athena. Karena jujur ia juga merasa nyaman dan hangat.

Dengarkanlah suara hati ini
Suara hati yang ingin ku dendangkan...
Tak mampu ku, untukku sampaikan
Kan ku ungkapkan lewat laguku...

Berawal dari... Perkemahan ini..
Rasa itu pun hadir di hatiku...
Menghiasi... Relung sukmaku...
Cinta bersemi di bumi perkemahan...

Ohh... Mungkinkah rasa cinta ini
Akan abadi untuk selamanya...
Rasa ini semakin membelenggu
Cinta bersemi di bumi perkemahan...

Akankah cintaku...
Sebatas patok tenda..
Tenda terbongkar... Sayonara Cinta...

Akankah cintaku...
Sebatas patok tenda..
Tenda terbongkar... Sayonara Cinta...

Mereka bernyanyi bersama. Meninggalkan kenangan indah di tempat ini. Tempat yang sungguh berkesan bagi mereka.

///////

Setelah berkemah tiga hari dua malam di alam bebas, sekarang adalah waktunya mereka untuk pulang. Semuanya sudah bersiap dengan barang masing-masing. Memastikan tidak ada yang ketinggalan.

Mereka langsung masuk kedalam bus dan duduk di kursi. Begitu tampak di wajah mereka yang lelah dan langsung tertidur bahkan sebelum bus berangkat.

Seperti sebelumnya, kali ini Athena duduk bersama Dewa. Gadis itu bersandar di kursi sembari menutup mata. Ia senang karena ia bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya tanpa ada masalah pada dirinya.

Athena menguap. Ia memang kurang tidur selama camping.

"Kalo ngantuk tidur aja. Gak usah di tahan," kata Dewa pada Athena yang sedang berusaha sadar walaupun rasa kantuk begitu melanda.

Athena menoleh lalu tersenyum. Begitu tampak raut wajah kelelahan di wajahnya. Athena langsung merebahkan kepalanya di bahu Dewa. Mencari tempat nyaman supaya ia bisa tidur. Dewa juga sudah mulai terbiasa dengan Athena yang bersandar di pundaknya.

Dewa meletakkan jaketnya untuk menyelimuti Athena. Ia tidak mau nanti gadis itu sampai masuk angin karena perjalanan mereka cukup jauh.

Perlahan, satu persatu orang-orang mulai tertidur di dalam bus. Hanya keheningan dan juga raut wajah letih masing-masing dari mereka. Tampak begitu kelelahan. Tapi itu semua tidak seberapa dengan rasa senang yang mereka bawa pulang.

///////

[Gelang sama cincin couple Dewa Athena]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Gelang sama cincin couple Dewa Athena]

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang