DESTINY-63

1.9K 158 2
                                        

Athena berdiri kaku dengan tatapan lurus pada sosok di depannya dengan degup jantung berdebar kencang. Waktu seolah berhenti menandakan seakan semesta sudah merencanakan pertemuan ini. Mendukungnya dengan sosok yang juga menatapnya dalam.

Tatapan itu, Athena merindukannya. Tatapan teduh dan hangat yang selalu membuat dadanya bergemuruh. Tatapan yang selalu menjadi penyemangat baginya.

"Masih inget gue?" tanya sosok itu dengan nada suara tenang, namun membuat dada Athena tercubit mendengarnya. Dari nada suaranya dan panggilan 'lo-gue' yang sosok itu ucapkan, Athena paham bahwa sosok itu masih sangat-sangat kecewa padanya.

"Raka," lirih Athena pelan. Ya, sosok itu adalah Raka. Seseorang yang pernah mengisi hari-hari Athena. Seseorang yang pernah masuk ke dalam kehidupan Athena. Seseorang yang pernah menjadi raja di hati Athena. Seseorang yang sudah mengambil semua perhatian Athena. Seseorang yang namanya masih terukir di hati Athena.

Seseorang yang begitu Athena cintai. Dia adalah Raka. Pemilik hatinya. Raka, cinta pertamanya. Dan Raka, yang sekarang sudah menjadi masa lalunya.

"Gue pikir lo nggak akan lupa," kata Raka masih dengan pandangan lurus pada Athena. Kedua tangannya terkepal di samping sisi tubuhnya. Menahan sesuatu dalam dirinya kala kembali melihat Athena tepat di depan matanya.

Walaupun pandangannya mulai terbenam oleh linangan air mata yang siap tumpah, Athena masih jelas melihat sosok Raka di depannya. Menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Athena tebak. Begitu datar dan terkesan dingin. Tatapan yang berbeda ketika mereka masih bersama dulu.

"Raka, a-aku ... a-aku ...."

Raka langsung menarik Athena. Membawa gadis itu ke pelukannya. Mendekapnya erat. Menumpu dagunya di puncak kepala Athena dan melingkarkan tangannya di belakang tubuh Athena. Memeluknya seakan melindungi gadis rapuh ini.

"Aku tau," lirih Raka memejamkan mata. "Aku tau semuanya."

Kristal bening yang berusaha Athena tahan akhirnya tumpah saat ia memejamkan mata. Merasakan hangatnya pelukan ini yang mendekapnya. Tubuh Athena bergetar dengan isakan kecil.

"Miss you, Athena."

Athena langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang cowok itu. Membalas pelukan Raka tak kalah eratnya. Melepaskan rindu yang selama ini terpendam dan rasa bersalah yang selalu mengukungnya. "Miss you too, Raka. Miss you too."

Raka melepaskan pelukannya perlahan menyadari Athena sudah lebih tenang, walaupun isakan demi isakan kecilnya masih terdengar. Raka menangkup kedua pipi Athena. Menghapus jejak air mata gadis itu dengan ibu jarinya.

"Jangan nangis. Kamu tau aku nggak suka air mata," kata Raka menatap dalam Athena. Rasanya begitu sakit melihat gadis yang masih dia cintai meneteskan air mata seperti ini.

Athena menunduk. Tangannya yang melingkar di pinggang Raka belum terlepas. Malah sekarang Athena mencekram kuat jas yang di pakai Raka sehingga terlihat kusut. "Maaf. Maaf, Raka," lirih Athena terisak.

Raka menggeleng. Kembali memeluk Athena erat. Keduanya masih hanyut dalam perasaan masing-masing. Tanpa menyadari ada seseorang yang terdiam di balik pintu dengan pandangan lurus pada keduanya.

"Kalau dia berani macam-macam sama Athena, gue nggak akan dengerin siapapun termasuk lo buat ngehajar dia lagi."

Mega menghela napas. Memutuskan pandangannya dari Raka dan Athena lalu beralih pada Sam yang berdiri di sampingnya. Cowok itu juga melihat Raka dan Athena yang masih berpelukan dari celah pintu yang terbuka.

"Lo nggak tau apa-apa, Sam. Lebih baik nggak usah ikut campur. Karena ini bukan masalah lo," kata Mega berbalik hendak pergi.

"Gue akan ikut campur jika itu menyangkut Athena."

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang