"Walaupun tidak begitu kentara, tapi aku senang karena kamu mau peduli sama aku."
–AthenaWiatamaHusein–
///////
Athena melambaikan tangannya ke arah jalan raya di depannya. Menghambat sebuah angkot yang melalui sekolahnya. Athena masuk kedalam angkot dan pergi.
Ting!
Athena mengeluarkan ponselnya dan melihat sebuah pesan masuk dari Hana.
Mimi Hana: Sayang, hari ini Mimi mau ke Bogor buat menghadiri acara pertunangan anak temen Mimi.
Ayah pulangnya juga malam.
Mega gak di rumah karena dia harus ke Jakarta. Dia bilang ada meeting penting sama produser tempat dia bekerja. Jadi di rumah hanya ada Mbok Wati sama Mang Didi. Kamu baik-baik ya. Kalau ada apa-apa kabari Mimi sama Ayah cepat.
Mimi sayang kamu:)Athena lalu membalas pesan Hana.
Athena: Iya, Mi. Aku bisa kok jaga diri.
Have fun ya Mi:)Athena menyimpan kembali ponselnya. Angkot tiba-tiba berhenti karena ada yang mau turun. Tanpa Athena sadari, seorang pria sejak tadi memperhatikannya. Dengan gerakan cepat tiba-tiba pria itu menyambar tas Athena yang ia pangku di depan lalu lari. Sontak Athena kaget dan langsung keluar dari angkot. Mengejar copet tersebut dengan sekuat tenaganya.
"COPET! TOLONG! TOLONG!!" teriak Athena kencang. Kakinya masih mengejar jambret yang sudah mengambil tasnya.
"TOLOONNGG!! COPEEETT! TOLONG!!"
Athena semakin tidak kuat lagi mengejarnya. Kakinya rasanya sangat berat. Perlahan larinya mulai melambat. Pandangannya mengabur. Tidak bisa lagi melihat jalanan di depannya.
Napasnya sesak. Dadanya terasa sakit seperti di tekan begitu kuat. Pasokan oksigen di dekatnya tidak bisa lagi ia ambil. Sakit!
"Hah! Hah! Hah! Akhh!" Athena menekan dadanya yang terasa begitu sesak. Bahkan ia sampai terbatuk-batuk saking sesaknya.
Bruak!
Athena mendongak. Melihat seseorang yang berhasil menghambat copet tersebut. Bahkan orang itu sempat mengilangnya sampai jatuh.
Orang itu membuka helmnya dan turun dari motor. Menghajar copet tersebut. Athena sudah tidak bisa lagi melihat dengan jelas. Dadanya masih sakit dan kakinya juga terasa lemas. Kepalanya juga pusing seperti di tusuk oleh jarum yang banyak.
"Pergi lo! Jangan sampai gue habisin lo disini!"
Copet tersebut kemudian pergi setelah mendapatkan banyak pukulan di wajahnya sampai babak belur. Orang itu mengibas-ngibaskan pakaiannya seolah membersihkan debu. Ia membungkuk mengambil tas berwarna krem itu yang tergeletak di aspal. Ia melihat ke arah Athena yang tampak pucat tak jauh darinya.
"ATHENA!!"
Dengan sigap dia langsung berlari ke arah Athena dan menangkap gadis itu sebelum jatuh ke jalan.
"De... Wa?" lirih Athena menatap Dewa sayu. Bibirnya pucat. Napasnya tidak teratur.
Dewa menatap Athena yang masih terbatuk-batuk. Gadis itu juga menekan dadanya sambil menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
"Lo gak apa-apa?" tanya Dewa cemas.
Athena hanya menggeleng pelan. Ia sudah tidak kuat lagi untuk bicara. Mulutnya seolah kelu dan susah di gerakkan.
"Lo pucet, Na. Gue anterin ke rumah sakit, ya?" tawar Dewa. Lagi-lagi Athena menggeleng lemah.
"Aku... Hah... Hah... Mau pulang..." lirih Athena terbata. Napasnya masih tersenggal-senggal tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ END ]
Подростковая литература"Aku tidak pernah menyalahkan rindu, sebab rindu hadir karena adanya KENANGAN." ~ Dewa Althaf ~ "Aku juga tidak pernah menyalahkan pertemuan, meskipun akhirnya adalah PERPISAHAN." ~ Athena Wiatama Husein~ >>>> Dewa Althaf. Satu nama yang di pandang...