DESTINY-84

2.9K 176 0
                                        

Malam ini semua keluarga besar Wiatama dan juga teman-teman Athena melakukan pesta barbeque di puncak untuk merayakan kesembuhan Athena sekaligus mewujudkan keinginan Athena yang sangat ingin melihat hujan meteor yang kabarnya akan terjadi malam ini.
Semuanya tampak ceria dan bahagia.

Athena juga sangat senang bisa kembali lagi ke sini. Terakhir kali ia ke puncak waktu acara camping di sekolah.

Bukan hanya keluarga Wiatama dan teman-teman Athena saja yang mengisi acara di puncak malam ini. Melainkan beberapa penginapan di puncak malam ini begitu ramai dengan orang-orang yang ingin melihat fenomena alam yaitu hujan meteor.

"Heh kembar laknat! Bantuin sini! Jangan foto-foto aja kalian!" Teriak Kina pada Bima dan Bimo yang malah asik berselfie daripada membantu yang lain.

"Kita mau buat kenangan dulu!" ujar Bima yang di setujui kembarannya.

Tiba-tiba Lili datang dan merampas langsung ponsel Bima. "Lo berdua bantuin nggak? Atau gue lempar nih hp?"

Bima dan Bimo langsung bersikap hormat pada Lili. "Siap, laksanakan!" kompak mereka berdua.

"Sori, Li, hp gue?" Bima meminta kembali ponselnya sebelum pergi.

Athena terkekeh geli melihat tingkah sepupu-sepupunya itu.

"Seneng bisa kesini lagi?"

Athena menoleh pada Dewa yang barusan bicara. "Seneng banget."

Dewa tersenyum, memberikan piring yang terdapat sosis dan daging yang baru matang pada Athena. "Cobain."

Athena mengambilnya. Memakannya perlahan. "Enak!" pujinya.

Dewa terus memperhatikan Athena yang terlihat sangat menikmati makanan dan suasana malam ini. Melihatnya kembali ceria membuat Dewa juga ikut merasa senang.

"Oh ya, Wa, aku mau ke suatu tempat," kata Athena setelah menghabiskan makanannya. Hanya tersisa saus dan beberapa tusukan sosis di atas piring.

"Kemana?" Kening Dewa berkerut.

"Tempat kita pernah berjanji untuk datang lagi kesana."

Dewa diam sambil memikirkan tempat yang dimaksud Athena. Sampai pikirannya tertuju pada sebuah tempat.

"Lo yakin?" tanya Dewa memastikan. Athena mengangguk, mengiyakan tempat yang sekarang Dewa pikirkan. Tempat yang sama dengan yang Athena pikirkan sendiri.

///////

Dewa dan Athena sampai di sebuah tempat, dimana saat camping mereka pernah pergi ke tempat itu untuk melihat pemandangan sore hari dengan burung-burung yang terbang melintasi langit jingga. Tempatnya tidak terlalu jauh dari penginapan.

Dewa berjongkok di depan sebuah pohon tumbang. Pohon yang dulu pernah mereka berdua duduki saat camping. Dan tempatnya juga tidak berubah, masih sama. Suasananya, suara jangkrik dan beberapa hewan malam menemani mereka berdua.

Setelah membantu Athena duduk di pohon tumbang tersebut, Dewa juga langsung mengambil tempat di sebelah Athena. Mengeratkan jaket gadis itu dan syal yang melingkar di lehernya supaya Athena tidak kedinginan.

"Kalau udah nggak kuat bilang. Kita balik ke penginapan."

"Iya," jawab Athena. Kini pandangannya tertuju pada langit malam yang bertabur bintang dan bulan yang bersinar.

"Bagus, ya," lirih Athena menatap langit dengan senyuman di wajahnya. Dewa yang melihatnya ikut tersenyum juga. Dalam benaknya ia bersyukur Athena bisa sembuh dan bisa melihat senyuman itu lagi terukir di wajahnya. Walaupun garis tirus wajahnya masih belum hilang.

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang