DESTINY-70

1.8K 160 0
                                    

Mobil Abi berhenti di sebuah bengkel motor sederhana. Athena keluar dari mobil, menatap ke sekitar tempat tersebut. Tempatnya lumayan jauh dari rumahnya.

Setelah mendapatkan informasi tentang Dewa dari Abi, Athena langsung meminta Abi untuk menemaninya menemui Dewa. Dimana cowok itu sekarang bekerja di bengkel ini.

"Benar ini tempatnya, Kak?" tanya Athena memastikan.

"Iya, ini tempatnya," jawab Abi.

Athena meremas tali tas selempangnya. Dadanya tiba-tiba bergemuruh hebat. Bahkan rasanya sangat susah untuk menelan ludah sendiri. Perlahan Athena mulai melangkahkan kakinya menuju bengkel tersebut. Terdapat beberapa orang yang sedang duduk menunggu motor mereka yang sedang di perbaiki.

"Permisi," ujar Athena pada cowok yang saat ini terlihat sibuk membenarkan ban sepeda motor pelanggannya.

Cowok itu menoleh, mendongak menatap Athena yang berdiri di dekatnya. "Ya? Ada apa?"

"Saya mau nanya, apa Dewa bekerja disini?"

Kening cowok yang berusia lebih tua dari Athena tersebut terlihat berlipat sebentar lalu mengangguk. "Siapa, ya?"

Athena melegah. Akhirnya ia bisa juga bertemu dengan Dewa. "Saya temannya. Bisa tolong panggilkan Dewa?"

"Dewa sekarang nggak di sini. Dia lagi nganterin motor pelanggan yang baru selesai di perbaiki kemarin."

Harapan yang ia rasakan beberapa detik yang lalu tiba-tiba harus di telan pahit-pahit. Apa sesusah itukah untuk bertemu dengan cowok itu lagi?

Athena menoleh pada Abi yang masih berdiri di dekat mobilnya. Abi dapat melihat raut wajah Athena yang semula cerah sekarang kembali redup.

"Kalau mau tunggu saja dulu. Mungkin sebentar lagi Dewa datang," ujar seorang cowok lagi yang baru keluar dari dalam bengkel.

Athena tersenyum canggung. "Terima kasih. Saya tunggu di mobil saja." Athena berbalik.

"Gimana?" tanya Abi.

"Dewa lagi keluar. Mungkin sebentar lagi datang," jawab Athena. "Kak, sori ngerepotin, tapi... nggak apa-apa, kan, kita tunggu Dewa dulu? Aku pengen banget ketemu sama dia, Kak."

Melihat raut memelas Athena membuat Abi tidak tega. Lagian niatnya adalah untuk membuat Athena bahagia dan kembali ceria. Walaupun alasannya bukanlah dirinya melainkan laki-laki lain.

Abi tersenyum hangat. "Nggak apa-apa. Kita tunggu di dalam aja. Di luar panas, ntar lo capek."

Athena mengangguk. Masuk ke dalam mobil setelah Abi membuka pintunya untuk Athena. Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Athena terus berdoa dalam hati, berharap kali ini Tuhan mau membantunya untuk bertemu dengan orang yang ia sukai.

Ya, Athena sudah menyadari perasaannya pada Dewa. Perasaan itu bukan lagi sebuah rasa penasaran ataupun keinginan untuk merubah pandangan orang-orang terhadap Dewa. Perasaan itu sudah berubah dengan sebuah kata cinta.

Karena ternyata tanpa ia sadari, Athena benar-benar sudah terhanyut terlalu dalam pada Dewa. Sehingga membuat perasaannya semakin hari semakin tumbuh mekar. Walaupun jujur Athena masih ragu dengan perasaan Dewa padanya.

Apakah Dewa juga mencintainya ataukah Athena hanya mencintai sebelah pihak semata? Atau bisa di bilang, cinta yang bertepuk sebelah tangan.

///////

Hampir dua setengah jam mereka menunggu di mobil, akhirnya semua penantiannya tidaklah sia-sia. Di seberang sana Dewa baru saja tiba seraya memarkirkan motornya. Athena tidak akan salah lihat. Itu benar-benar motor Dewa dan sosok yang selama ini di rindukannya. Dewa Althaf.

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang