DESTINY-57

1.9K 166 0
                                        

Mata Dewa membulat saat melihat makanan pesanan Athena yang baru saja di letakkan oleh seorang pelayan restoran di tempat mereka makan saat ini. Bayangkan saja, Athena memesan makanan dengan porsi besar tak lupa dengan level pedas yang lumayan tinggi.

Dewa meneguk ludahnya melihat kuah dalam makanan pesanan Athena berwarna merah. Melihatnya saja membuat Dewa langsung bergidik ngeri. Apalagi Athena yang memesan makanan tersebut dan memakannya? Dewa tidak sanggup membayangkan jika ia yang berada di posisi Athena. Memakan makanan super pedas seperti itu bisa di pastikan besoknya Dewa akan sakit perut selama beberapa hari berturut-turut.

"Uwaahh!" Athena berseru sembari bertepuk tangan seperti anak kecil melihat pesanannya sudah terdapat di depannya.

"Lo yakin mau makan itu?" tanya Dewa masih terlihat ragu Athena akan sanggup menghabiskannya. Melihat porsinya yang cukup untuk dua orang, hanya dimakan sendiri oleh Athena.

Athena tersenyum lantas mengangguk. Matanya kemudian menatap pesanan Dewa. Cowok itu hanya memesan Americano. "Kamu gak makan, Wa?" tanya Athena.

Dewa menggeleng. "Gue gak laper."

"Kalo gitu makan makanan aku aja. Nih, aku suapin ya." Athena mengambil sendok. Mengaduknya hingga semua bumbunya merata lalu mengarahkan sendoknya untuk menyuapi Dewa.

"Gak usah, Na. Lo aja yang makan," tolak Dewa risih saat Athena hendak menyuapinya. Mana di tempat itu banyak orang lagi. Bisa-bisa malu Dewa jika dilihat oleh orang-orang.

"Kenapa gitu? Kamu cicipin dulu nih." Athena tetap memaksa. "Dikit aja yah. Please...." Athena mulai mengeluarkan jurus andalannya, menatap Dewa dengan puppy-eyes nya seperti anak kecil yang polos.

"Enggak," tegas Dewa masih menolak.

"Dikit aja, Dewa."

"Lo makan sendiri atau gue tinggal?" ancam Dewa membuat Athena menyerah. Ia tidak lagi membujuk Dewa. Takut jika nanti Dewa benar-benar akan meninggalkannya sendirian.

"Iya udah, aku makan. Tapi bener kamu gak mau? Enak loh, Wa. Bener deh, aku gak bohong."

"Athena Wiatama Husein," geram Dewa bersabar menghadapi sikap Athena.

Athena tersenyum mendengar Dewa menyebut nama lengkapnya. Ia kemudian meletakkan sendoknya dan bertopang dagu menatap Dewa. "Iya Dewa Althaf. Kenapa? Athena disini kok," balas Athena mengedipkan sebelah matanya.

Dewa mendengus. "Cepet makan makanan lo. Habis itu kita langsung nyari hadiah lagi buat Abang lo. Gue gak bisa lama-lama. Gue harus kerja."

Athena langsung menegakkan tubuhnya dan mengambil sikap hormat pada Dewa. "Siap bos! Athena akan makan sekarang!"

Athena langsung memakan makanannya dengan lahap. Sepertinya gadis itu benar-benar kelaparan. Sesekali gadis itu kepedesan sambil menyeka keringatnya di dahi. Bahkan tanpa malu Athena menyeka ingusnya yang keluar saking pedasnya di depan Dewa.

Cowok itu hanya memainkan ponselnya. Sesekali melirik Athena yang sangat lahap menyantap makanannya. Sudut bibirnya juga terangkat melihat Athena yang benar-benar tampak lucu saat makan dengan kedua pipi mengembung seperti bakpao.

Namun perhatian Dewa benar-benar teralihkan dari ponselnya saat matanya menangkap Athena yang kesusahan makan akibat rambutnya yang di gerai. Gadis itu juga tampak kepanasan oleh rambutnya itu.

Dewa meletakkan ponselnya di meja kemudian berdiri di belakang Athena. Gadis itu menatap Dewa bingung ketika cowok itu mengambil gelang ikat rambutnya yang ia lingkarkan di pergelangan tangannya.

"Kamu ngapain, Wa?" tanya Athena hendak menoleh ke belakang. Namun Dewa langsung membalikkan tubuh Athena sehingga kembali menghadap ke depan.

Dewa tidak menjawab. Cowok itu perlahan menyisir rambut Athena lembut dengan jari-jari tangannya. Tidak ingin membuat Athena kesakitan karena ia terlalu kuat menarik rambut gadis itu.

DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang