Chapter 7

1K 89 3
                                    

Pada malam hari mereka sedang berkumpul di ruang tengah. Fiat benar-benar membuat Chimon kesal dengan selalu menempeli Pluem.

"Nanti aku boleh tidur di kamar Abang saja ya?" Tanya Fiat sambil merangkul tangan Pluem.

"Tidak boleh!!" Teriak Chimon. Dia benar-benar kesal dengan tingkah Fiat.

"Aku tidak tanya padamu."

"Tapi Abang itu tunanganku!"

"Gak tanya"

"Abang!!"

"Dia cuma menggodaku saja sayang" Pluem menenangkan Chimon. "Frank lebih baik kau bawa Fiat ke kamarmu." Lanjutnya.

Lalu Frank langsung menarik Fiat pergi ke kamarnya.

Pluem melihat Nanon melamun karena khawatir Pluem langsung memanggilnya.

"Dek" sama sekali tidak ada respon.

"Dek!" Nanon tetep tidak merespon dengan terpaksa Pluem berteriak agak keras.

"Nanon!" Teriaknya.

"I...iya bang" Nanon kaget karena Pluem tidak pernah berteriak padanya.

"Maafkan Abang karena berteriak padamu" sesal Pluem karena membuat Nanon takut.

"Dari tadi kau melamun. Abang sudah memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak menjawabnya." Pluem menjelaskan kenapa dia berteriak. "Apa yang kau pikirkan" Tanya Pluem "apa kau ada masalah di kampus" lanjutnya bertanya.

"Tidak ada apa-apa bang. Mungkin adek cuma kecapekan saja" mencoba menjadi alasan kenapa dia melamun.

" Kalau begitu lebih baik sekarang kau istirahat saja." Pluem langsung membantu Nanon berdiri. " Atau besok kau mau ijin dulu dari kampus? Tanya Pluem

"Tidak perlu bang"

"Chimmy temani adek ke kamar ya. Aku masih ada pekerjaan"

"Ayo" Chimon membawa Nanon ke kamar. Setelah sampai Chimon duduk di meja belajar Nanon dan menatap Nanon dengan serius.

"Apa yang kau pikirkan" tanya Chimon "jangan bohong padaku" katanya lagi. "Aku tahu kau tidak kecapekan karena kuliah."

"Aku..." Nanon ragu ingin menanyakan sesuatu pada Chimon.

"Ada apa?"

"Orang yang kemarin..." Ragu Nanon.

"Orang yang kemarin? Orang yang mana?" Chimon bingung orang yang mana yang dimaksud Nanon

"Itu... Yang kemarin kau bilang teman SMA mu itu"

"Kenapa dengannya? Dia mengganggumu" tanya Chimon sedikit emosi. Dia tidak akan tinggal diam jika sampai Ohm berani mengganggu Nanon.

"Tidak." Jawab Nanon cepat

"Lalu? Ada apa?"

"Apa aku mengenalnya?" Tanya Nanon. Karena dia merasa pernah bertemu dengannya sebelumnya tapi dia tidak ingat kapan itu.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Chimon mulai khawatir kalau Nanon mulai ingat tentang Ohm

" Tidak. Aku cuma merasa kenal dengannya"

"Dia itu kakak kelasku waktu SMA. Kau memang pernah bertemu dengannya tapi cuma sekali" Chimon mencoba mengarang cerita agar Nanon tidak penasaran dengan Ohm.

"Oh ya? Kapan?" Nanon heran. Jika dia pernah bertemu dengan Ohm kenapa dia tidak mengingatnya. Padahal ingatannya sangat bagus.

"Tentu saja kau tidak mengingatnya. Kau bertemu dengannya sebelum kecelakaan" jelas Chimon seolah mengerti apa yang dipikirkan Nanon.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang