Chapter 86

732 53 3
                                    


Ohm saat ini sedang memeluk Nanon dengan erat. Melihat wajah ketakutan Nanon membuatnya merasa gagal menjaga Nanon. Harusnya dia tadi tidak perlu mendengarkan ocehan Gigie jadi dia bisa membawa Nanon pergi sebelum 2 orang itu datang dan bertemu dengan Nanon. Andai saja dia bisa lebih cepat datang Nanon pasti tidak akan bertemu dengan mereka dan ketakutan seperti ini.

Flashback on:

Nanon sedang menunggu Ohm di kantin sendirian. Teman-temannya baru saja pergi setelah Ohm menelponnya akan segera menyusulnya ke kantin.

Saat dia sedang asyik membaca komik ada 2 orang yang menemuinya. Orang yang Nanon harap tidak akan pernah dia temui lagi sampai kapanpun. Mereka yang membuatnya trauma bahkan sampai sekarang.  Mek Jirakit dan Kaownah Kittipat

  Mek Jirakit dan Kaownah Kittipat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa kita bicara?" tanya  Mek pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bisa kita bicara?" tanya  Mek pelan. Dia takut Nanon akan menjerit karena melihat mereka.

"Ap..pha..." Nanon menatap Mek dan Kaownah takut.

"Jangan takut" Mek menatap Nanon bersalah. "Kami cuma mau bicara denganmu"

"Pergi!" Gumam Nanon pelan. Dia mencoba untuk tidak menjerit ketakutan. "Pergi dari sini!"

"Tolong biarkan kami bicara" mohon Mek. "Cuma sebentar."

"Ti...dak!" lirih Nanon. "Jangan ganggu aku lagi. Pergi!"

"Mek! Dia..." Kaownah Nanon bersalah. Ini seperti yang terjadi pada pacarnya.

"Aku juga tidak tahu. Dia selalu ketakutan saat melihatku"

Mek mencoba menyentuh tangannya. Dia cuma ingin menenangkan Nanon. Tapi Nanon menampiknya dengan kasar.

"Jangan sentuh!" seru Nanon. "Pergi!"

"Biarkan kami bicara denganmu sebentar" paksa Kaownah. "Aku janji setelah ini kami tidak akan mengganggumu lagi"

"Tidak" Nanon berusaha menahan tangisnya. "Jangan ganggu aku! Pergi!"

"Please...."

"Apa salahku pada kalian?" Nanon menatap mereka takut. "Kenapa kalian menggangguku terus. Tolong biarkan aku hidup dengan tenang" dan akhirnya Nanon hanya bisa menangis.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang