Chapter 97

893 40 10
                                        


Saat sampai di kediaman Vihokratana Pluem sudah menunggu di depan teras. Dengan hati-hati Ohm membopong Nanon yang sedang tertidur.

"Tolong langsung bawa ke kamar adek Ohm" perintah Pluem.

Tanpa mengatakan apapun Ohm masuk dan membawa Nanon ke kamarnya. Sedangkan Pluem mengikuti Ohm dari belakang.

Ohm membaringkan Nanon dengan lembut di tempat tidur. Setelah itu dia berbalik dan menghadap Pluem. Ohm menundukkan kepalanya di depan Pluem. Dia merasa bersalah karena sudah gagal menjaga Nanon.

"Maaf bang." kata Ohm pelan. "Aku gagal menjaga Nanon. Padahal kalian sudah percaya padaku"

"Bukan salahmu" Pluem menepuk bahu. "Kita tidak akan tahu akan ada kejadian ini"

Pluem menatap Nanon yang tertidur dengan pulas setelah mengalami kejadian di kampus itu. bahkan tanpa bantuannya Nanon sudah bisa tenang dengan bantuan Ohm. Pluem bersyukur Ohm bisa menenangkan Nanon dari traumanya.

"Aku salah bang" Ohm menatap Pluem bersalah. "Aku sudah lalai menjaga Nanon. Abang boleh menghukumku"

"Ohm" panggil Pluem pelan. "Aku berterima kasih karena kau sudah menemukan adek dan menolongnya" Pluem menepuk bahu Ohm. "Kau juga mampu menenangkan adek"

Pluem berjalan mendekat pada ranjang dan duduk disamping Nanon. Dia membelai kepala Nanon lembut.

"Adek bahkan bisa tidur dengan pulas seperti ini"

"Adek!!" Tay masuk mendobrak pintu kamar Nanon.

"Ayah!!" Pluem menatap ayahnya tajam. "Bisakah ayah membuka pintu dengan tenang!! adek sedang tidur!!"

"Maaf bang" Tay mendekat dan melihat putra bungsunya sedang tidur. "Bagaimana adek?"

"Sudah lebih baik" Pluem tersenyum pada Ohm. "Adek punya pacar yang bisa diandalkan"

"Bagaimana dengan adek?" New datang dengan wajah panik. "Adek tidak histeris kan?"

"Semua baik-baik saja bunda" Pluem menyingkir dari samping Nanon digantikan New. "Ohm bisa menangani adek dengan baik"

"Terima kasih Ohm sudah menjaga putra bunda" New tersenyum pada Ohm.

"I..ya"

New membelai kepala Nanon lembut. Dia tidak mengerti kenapa selalu ada yang berbuat jahat pada putra bungsunya.

"Abang" panggil New pelan. "Sudah ketemu siapa yang sudah mengurung adek di gudang?"

"Frank dan Joong sedang mencarinya bun" kata Pluem pelan. "Kita percayakan pada mereka"

"Ada yang ingin papa bicarakan denganmu Tay" Max masuk ke kamar Nanon dan menatap tajam Tay.

"Baik pa" Tay menganggukkan kepalanya pelan.

"Papa tunggu di ruang kerja" Max langsung melangkah pergi.

"Ayo bang" Tay keluar dari kamar Nanon terlebih dulu. Pluem mengikuti setelahnya.

Setelah Tay dan Pluem keluar New tersenyum pada Ohm.

"Duduklah Ohm"

"Terimakasih bun...da" Ohm menatap New gugup.

"Tidak perlu gugup seperti itu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara di ruang kerja Max menatap tajam Tay dan Pluem. Dia mendapat laporan dari orang suruhannya bahwa ada yang diam-diam mengawasi kediaman Vihokratana dan menargetkan cucu kesayangannya.

"Bagaimana hal sepenting ini kenapa sampai kau sembunyikan dari papa?!" bentak Max keras. Dia melempar beberapa beberapa foto yang di dapat orang suruhannya.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang