Chapter 42

843 75 9
                                    

Saat ini mereka semua sudah ada di dalam kafe. Untuk hari ini Win sengaja menutup kafenya. Win menatap Ohm kasihan wajah tampan adiknya benar-benar babak belur. Pluem benar-benar menghajar adiknya. Tapi dia merasa senang setidaknya setelah ini Pluem tidak akan membenci adiknya lagi. Paling tidak Pluem sudah bisa melampiaskan semua amarahnya pada Ohm lewat tinju tadi. Dia tadi juga bisa melihat Pluem tersenyum lega. Jadi dia tidak perlu khawatir lagi. Semoga setelah ini tidak akan terjadi apapun yang akan memicu amarah Pluem lagi.

"Bright bantu aku siapkan cemilan dan minuman untuk semuanya" Win berdiri dan menarik Bright untuk pergi ke dapur bersamanya

"Sabar sayang"

Setelah Win dan Bright pergi Phuwin dan Drake memperhatikan wajah Ohm. Mereka merasa kasihan menatap wajah Ohm yang penuh dengan memar.

"Bang Pluem sangat kuat ya?" komentar Drake setelah melihat luka Ohm

"Pacarmu bahkan dirawat di rumah sakit karena di hajar" sahut Chimon

"Bagaimana bisa?" Drake menatap Chimon ragu. Yang dia lihat selama ini Pluem sangat menyayangi kedua adiknya.

"Tentu saja bisa"

"Apa salah kak Frank?" tanya Drake

"Dia hampir meniduri Piploy" kata Chimon santai.

"Kakak dijebak!" kesal Nanon. Dia masih kesal jika mengingat hal itu. Kakaknya harus babak belur karena dihajar abangnya cuma karena jebakan cewek itu

"Ok. Kak Frank dijebak"

Nanon melihat Ohm yang meringis kesakitan merasa kasihan. Kemudian dia mengambil kotak obat dari dalam tasnya. Kemudian dia mendekat ke tempat duduk Ohm. Seolah mengerti maksud Nanon, First dan Sing agak menjauh dari Ohm. Mereka membiarkan Nanon yang mengobati Ohm.

"Non?"

"Diamlah. Ini permintaan maafku karena abang sudah membuatmu babak belur"

"Terima kasih sudah bersedia memaafkan aku, First dan Sing"

"Aku bilang bukan masalah kan?"pp

Nanon mengobati luka Ohm dengan lembut. Ohm tidak pernah mengerti kenapa ada orang sebaik Nanon. Meskipun mereka sudah menyakitinya tapi dia masih mau mengobati lukanya. Bahkan Nanon tidak menyimpan dendam sedikit pun pada mereka. Hal itu semakin ingin memiliki Nanon. Orang sebaik Nanon sangat pantas untuk diperjuangkan. Dia akan melindungi Nanon dari siapapun yang akan menyakiti Nanon. Sedari tadi pandangan Ohm tidak lepas dari Nanon yang dengan telaten mengobati lukanya. Dia senang bisa sedekat ini dengan Nanon. Meskipun dalam keadaan terluka seperti ini.

Sementara itu dari kejauhan Win memperhatikan Ohm. Dia tahu arti pandangan Ohm pada Nanon. Karena Bright juga menatapnya seperti itu. Dia cuma cemas Pluem tidak akan merestui Ohm. Pluem memang sudah memaafkan Ohm. Tapi beda cerita jika Ohm jatuh cinta pada adik kesayangannya. Dari dulu Pluem terkenal sangat overprotektif pada adik bungsunya itu. Win agak terkejut saat Bright merangkul bahunya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Bright

"Ohm"

"Ohm? Ada apa lagi? Dia sudah mendapat maaf dari Pluem kan?"

"Dia jatuh cinta pada Nanon. Adik kesayangannya Pluem" kata Win sambil terus memperhatikan Ohm dan Nanon

"Lalu kenapa?" Bright juga memperhatikan mereka.

"Akan sangat sulit bagi Ohm untuk mendapatkan restu Pluem. Dia terlalu overprotektif pada Nanon"

"Biarkan Ohm berjuang untuk mendapatkan cintanya"

"Tapi....."

"Sayang biarkan Ohm berjuang. Kita cukup mendukungnya saja. Aku yakin Ohm yang sekarang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk."

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang