Chapter 61

686 57 3
                                    

Saat Nata keluar dari kamarnya dia tidak melihat keberadaan Neo dan Pepper di ruang tamu. Ingin bertanya pada teman kostnya tapi tidak ada orang disana. Jadi Nata memutuskan untuk ke dapur saja membuat makanan. Dia pikir mereka berdua sedang berdiskusi sesuatu yang penting. Setelah diskusi mereka pasti lapar. Lebih baik dia menyiapkan makanan untuk mereka.



Sementara itu di kamar Neo. Pepper sedang berbaring diranjang Neo sambil memeluk pemilik kamar dengan mesra. Seperti biasanya ciuman mereka pasti akan selalu berakhir dengan hubungan intim. Dan sekarang Neo bingung alasan apa yang akan diberikan pada Nata nantinya. Tidak mungkin mereka jujur pada Nata saat ini.

"Sampai kapan kita seperti ini?" tanya Pepper sambil memainkan rambut Neo

"Seperti ini?" Neo menatap Pepper tidak mengerti. "Maksudnya?"

"Hubungan kita. Sampai kapan harus kita sembunyikan?" tanya Pepper. Dia tahu alasan Neo ingin menyembunyikan hubungan mereka. Untuk menjaga perasaan Nata. Tapi lama-lama dia tidak tahan juga. Apalagi dia dengar Neo dekat dengan seseorang yang bernama Pp. Dia harus waspada.

"Sebentar lagi" kata Neo santai. "Ada apa kau datang tiba-tiba?"

"Memangnya aku tidak boleh mengunjungi pacarku?" cemberut Pepper. Memangnya harus ada alasan dia kemari. Ya sebenarnya memang ada sih. "Aku kan kangen sayang"

"Dasar lebay!" ejek Neo. Meskipun dia senang pacarnya ini sering mengunjunginya tapi tidak akan dia perlihatkan. Lagipula jika terlalu sering Pepper datang dia takut Nata akan curiga. "Katakan! Ada apa?"

"Baiklah" Pepper hanya bisa menghela nafas pasrah. Sulit untuk mengelabuhi pacarnya ini. "Mulai sekarang kamu harus hati-hati. Jaga dirimu dengan baik. Juga awasi Nata"

"Ada apa?" Neo menatap Pepper heran. Tumben pacarnya terlihat cemas. Pasti sudah terjadi sesuatu.

"Prigkhing menemuiku" beritahu Pepper. Lebih baik dia jujur pada Neo

"Apa yang dilakukan cewek gila itu?!" Neo menatap Pepper curiga. "Kau tidak tergoda lagi kan!!"

"Tidak sayang" Pepper memeluk Neo dengan erat. "Aku tidak akan mengulang kebodohanku"

"Lalu apa yang dia mau?!" tanya Neo emosi. Dia harus waspada pada cewek gila itu. Awas saja dia macam-macam

"Dia memintaku membantunya menyingkirkanmu" kata Pepper kesal

"Lalu jawabanmu?" tanya Neo jahil

"Tentu saja aku menolak!" Pepper menatap Neo kesal. Pacarnya ini masih sempat jahil padanya. "Bagaimana bisa aku setuju melakukannya. Kau terlalu berharga untukku"

"Manis sekali sih pacarku ini" Neo langsung mencium pipi Pepper cepat

"Cuma pipi sayang" Pepper menunjuk bibirnya. "Disini juga mau dicium"

"Tidak lagi" tolak Neo. "Kita pasti sudah ditunggu Nata."

"Yah! Sayang sekali" Pepper memasang wajah pura-pura sedih. "Padahal masih ingin dicium"

"Dasar genit" Neo mencubit lengan Pepper.

"Sakit sayang!!" keluh Pepper. Cubitan pacarnya benar-benar menyakitkan. "Sadis banget sih"

"Akhir pekan aku akan menginap di apartement mu"

"Benarkah?!" Pepper menatap tidak percaya. Bisa saja pacarnya ini cuma mau mengerjainya saja

"Ya. Aku sudah bilang pada Nata akan menginap di tempat temanku akhir pekan ini"

"Aku sangat mencintaimu sayang" Pepper memeluk Neo dengan erat. Dia juga menciumi pipi Neo berkali-kali

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang