Chapter 24

1.1K 81 7
                                    


Tay langsung kembali ke mejanya tadi. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada istrinya. Setelah Tay pergi Mew berusaha mengajak ngobrol Nanon.

"Jadi anak manis namanya siapa?" tanya Mew lembut

"Nanon. Nanon Korapat Vihokratana" kata Nanon pelan

"Nama om Mew dan ini istri om namanya Gulf" kata Mew memperkenalkan dirinya dan Gulf.

"Tante Gulf sedang sakit ya? Kelihatan pucat" Nanon memperhatikan Gulf yang pucat

"Panggil mommy saja sayang. Tidak apa-apa" Gulf membelai kepala Nanon lembut.

"Itu kan tidak sopan" kata Nanon cemberut. Dia takut ayah dan bundanya marah.

"Jangan cemas kami yang akan bicara pada orangtuamu. Kami adalah teman mereka." kata Mew. Dia sangat menyukai anak ini. Manis dan menggemaskan.

"Baiklah. Tapi om benar bilang pada ayah ya?Non tidak mau dimarahi" kata Nanon

"Panggil Daddy kalau begitu" tawar Mew. Putra bungsu TayNew ini sangat manis dan menggemaskan. Pantas saja mereka sangat menjaganya. Putranya sangat bodoh mengabaikan anak ini dan memilih perempuan tidak jelas itu. 'Dasar anak bodoh' batin Mew kesal

"Kok pertanyaan Non tidak dijawab sih?" tanya Nanon sambil cemberut. Kebiasaannya jika dia sedang kesal.

"Maafkan mommy sayang. Tadi Non tanya apa?" tanya Gulf lembut

"Tadi Non tanya kenapa muka tan..eh salah mommy maaf belum terbiasa" Nanon meringis menyesal. Dia belum terbiasa memanggil Gulf dengan sebutan mommy.

"Tidak apa-apa sayang." kata Gulf lembut. "Mommy baru saja dari check up ke rumah sakit"

"Check up? Mommy sakit? Parah?" tanya Nanon cemas

"Tidak parah kok. Cuma check up rutin saja sayang"

"Non juga baru keluar dari rumah sakit. Karena bosan jadi Non ajak ayah dan bunda jalan-jalan ke mall" cerita Nanon ceria. "Tapi dari tadi bunda malah shopping" lanjutnya

"Non dari rumah sakit? Non sakit apa?" tanya Mew cemas

"Cuma pusing. Tapi kemarin sampai pingsan. Jadi abang bawa Non ke rumah sakit" beritahu Nanon. Entah mengapa dia sangat nyaman dengan MewGulf seperti dia ngobrol dengan orangtuanya sendiri.

"Pada hal Non kan cuma pusing. Abang selalu berlebihan"

"Itu artinya abang Non sayang pada Non dan tidak mau Non sakitnya tambah parah" nasihat Mew

"Non memang kesayangannya abang. Abang bahkan rela cuti kerja untuk menemani Non dirumah" kata Nanon senang. Dia sangat bangga karena menjadi kesayangan Pluem. Bahkan sejak kecil dia selalu membanggakan Pluem didepan teman-temannya.

"Non harus jaga kesehatan" nasihat Mew lagi. "Oh ya Non mau makan apa?" tanya Mew penuh perhatian

"Non mau burger saja lalu mau cheessecake juga lalu milkshake coklat lalu...." Nanon terlihat ragu menyebutkan pesanannya lagi. Dia merasa tidak enak. Mereka kan baru saja bertemu.

"Tidak apa-apa Non bisa pesan apapun yang Non mau" kata Mew. Dia tahu Nanon pasti merasa tidak enak pada mereka

"Itu dulu saja. Takut tidak habis. Kata bunda tidak boleh membuang makanan"

"Baiklah." lalu Mew memanggil pelayan. Setelah pelayan datang Mew memesan semua pesanan Nanon tadi.

"Terima kasih dad...dy" Nanon cukup ragu memanggil Mew daddy

"Sama-sama anak manis" MewGulf sangat menyukai tingkah menggemaskan Nanon. Seandainya anak bodohnya itu tidak pernah  menyakiti Nanon dia pasti dengan senang hati akan menjodohkan Nanon dan Ohm.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang