Chapter 93

422 24 4
                                    


Tidak seperti biasanya pagi ini apartemen Leo benar-benar ramai dengan perdebatan Billkin dan Primmily. Tidak ada yang mau mengalah.

"Pokoknya Prim mau pergi" seru Prim kesal.

"Aku bilang tidak itu artinya kau tidak boleh pergi anak kecil" Billkin menatap Prim acuh

"Tidak bisa begitu kak" Prim menatap ko Billkin kesal. "semua teman-teman Prim ikut semua"

"Terserah jika teman-temanmu ikut semua"  Billkin menatap Prim tidak suka. Jarang sekali adiknya ini membantahnya. "Tapi kau dilarang ikut. Apalagi harus menginap"

"Prim sudah dewasa kak" rengek Prim.

"Tidak ada orang yang sudah dewasa merengek sepertimu"

"Kak Ikin menyebalkan" kesal Prim.

"Ada apa ini?" Leo masuk ke ruang makan dan menatap wajah cemberut Prim. "Ada apa princess papa ini cemberut"

"Seperti biasanya" Baifren meletakkan secangkir kopi didepan Leo. "Ini kopimu"

"Terima kasih" Leo menatap Billkin dan Primmily. "Besok papa dan mama akan pergi bulan madu"

"Prim ikut!!" Seru Prim senang.

"Jangan macam-macam anak kecil" Billkin memukul kepala Prim pelan. "Mereka mau bulan madu bukan liburan"

"Bulan madu juga liburan kak Ikin" kata Prim keras kepala.

"Kita akan liburan sekeluarga nanti setelah semua masalah identitas kalian selesai" Leo tersenyum. "Sekarang biarkan papa dan mama berdua dulu"

"Pergi saja pa" Billkin melirik Prim malas. "Anak kecil ini biar Ikin yang urus"

"Selama papa dan mama pergi kalian akan menginap di kediaman Vihokratana"

"Prim akan tinggal dengan kak Non?" tanya Prim berbinar

"Iya princess" Leo menatap jahil pada putri cantiknya. "Disana banyak yang akan mengawasi Prim"

"Papa!!" Prim menatap Leo kesal. "Papa sama saja dengan Kak Ikin"

"Itu artinya papa dan kak Ikin sayang pada Prim" kata Leo.

"Iya sih" gumam Prim cemberut. "Tidak apa-apa deh" Prim tersenyum lebar pada Billkin. "Yang penting Prim bisa dekat dengan kak Non"

"Non sudah punya pacar. Jangan selalu menempel padanya" beritahu Billkin.

"Kak Ikin berisik!!"

"Dasar anak kecil" ejek Billkin.

"Papa! Mama!"

"Sudah" lerai Baifren. "Kita sarapan dulu. Kalian harus segera berangkat"

Leo menatap mereka dengan senyum bahagia. Suasana seperti inilah yang dia nantikan sejak dulu. Mendengar perdebatan kedua anaknya membuatnya begitu bahagia. Apalagi semakin lengkap dengan kehadiran orang sangat dia cintai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ohm terpaksa harus membatalkan acara nonton dengan Nanon hari ini. Dia lupa jika hari ini ada jadwal kuliah penting yang tidak bisa dia tinggalkan.

Ohm menatap Nanon tidak enak. Sebenarnya bisa saja dia bolos tapi nilainya dipertaruhkan.

"Maaf ya Non" Ohm menatap Nanon tidak enak. "Padahal aku sudah janji mau nonton"

"Tidak apa-apa Paw" Nanon tersenyum manis pada Ohm. "Non ngerti kok"

"Aku yang tidak enak padamu"

"Masih ada banyak waktu untuk kita nonton." Nanon tetap memasang senyuman untuk Ohm. "Ini kuliah penting untuk Paw paw. Jadi jangan bolos"

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang