Saat pagi hari Nanon terbangun tanpa ada abangnya disampingnya."Adek sudah bangun sayang?" tanya New
"Abang mana bun?" tanya Nanon. Tidak biasanya abangnya pergi tanpa memberi tahunya dulu.
"Ada rapat mendadak dek. Jadi abang harus berangkat pagi tadi. Mau bangunin adek tidak tega" kata New menjelaskan kenapa Pluem pergi tanpa pamit dulu.
"Nanti abang kesini kan bun?" tanya Nanon. Dia ingin saat pulang abangnya menemaninya.
"Sama ayah dan bunda dulu ya. Soalnya abang bilang rapatnya akan lama" kata New memberi alasan
"Memang ayah dan bunda tidak sibuk?" tamya Nanon.
"Hari ini waktu kami untuk adek tersayang. Ayah sedang beli bubur ayam untuk adek" kata New saat melihat Nanon melihat sekeliling seperti mencari sesuatu.
"Kakak mana?"
"Kakak kuliah dulu. Sambil menunggu ayah bagaimana kalau adek mandi dulu biar segar" tawar New yang langsung diangguki Nanon
"Mau bunda bantu?" tanya New jahil
"Bunda! Non sudah besar! Non bisa sendiri" cemberut Nanon. Keluarganya selalu menganggapnya anak kecil sungguh mengesalkan
"Baiklah. Bunda bantu bangun" New membantu Nanon bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu di kampus semua orang terkejut saat melihat Drake turun dari mobil Frank. Bahkan Frank memperlakukan Drake dengan lembut. Mereka memang sudah mendengar gosip yang disebarkan geng Pavel kalau mereka pacaran tapi melihat sendiri cukup membuat mereka semua terkejut."Kak! Kenapa semua orang melihat kearah kita seperti itu?" tanya Drake sambil menunduk. Dia tidak nyaman menjadi pusat perhatian.
"Biarkan saja. Aku antar ke kelasmu dulu" Frank menggandeng tangan Drake lalu berjalan menuju kelas Drake. Selama perjalanan Drake hanya bisa menunduk.
"Angkat kepalamu Drakie. Biarkan mereka melihat wajah pacarku yang manis ini" kata Frank sambil terus berjalan. Mendengar kata-kata Frank membuat Drake menoleh kearah Frank.
"Aku tidak nyaman kak. Mereka terus menatap kita seperti itu" kata Drake cemberut.
"Jangan hiraukan mereka" kata Frank santai. Dia memang tidak pernah memperdulikan pandangan orang lain padanya. Tapi jika sampai ada yang mengusik pacarnya maka dia sendiri yang akan memberinya pelajaran. Frank melepas gandengan tangannya pada Drake. Lalu tangan Frank beralih merangkul bahu Drake dengan mesra hal itu membuat Drake memerah. Setelah mereka sampai dikelas Drake.
"Lain kali jangan menunduk seperti itu lagi. Kau mengerti" Frank merapikan rambut Drake yang berantakan. "Jika ada yang mengganggumu karena berpacaran denganku cepat katakan padaku" kata Frank lembut.
"Iya kak" dia yakin setelah ini pasti banyak yang akan mengganggunya. Apalagi cewek-cewek yang menyukai pacarnya.
"Jangan berfikir yang aneh-aneh. Jika mereka berani macam-macam padamu langsung bilang padaku. Aku yang akan mengurus mereka." kata Frank sambil tersenyum.
"Iya kak. Tenang saja."
"Ya sudah aku ke kelas dulu" Frank mencium pipi Drake singkat. Lalu dia pergi meninggalkan kelas Drake. Saat Drake masuk kelas teman-temannya memandangnya sambil tersenyum jahil.
"Enaknya yang sudah jadian" kata Sing usil
"Ke kelas diantar" tambah First tidak kalah usil
"Dirangkul lagi" tambah Sing lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
Roman d'amourKetika ingatan tentang masa lalu yang menyakitkan kembali lagi Manakah yang akan dipilih? Tetap melupakan atau menghadapinya Ketika seseorang yang pernah menyakitimu datang memohon ampunanmu Apa yang akan kamu lakukan memaafkan atau melupakannya? Ke...