Chapter 92

612 50 8
                                    


Saat memasuki rumah Mew dan Gulf menatap heran dengan tingkah Ohm. Sejak tadi Ohm mondar-mandir diruang tamu dengan gelisah. Sebenarnya mereka tahu alasan Ohm jadi gelisah seperti ini. Ini pasti pertemuannya dengan orangtua Nanon nanti.

"Ohm duduklah dulu" suruh Gulf. Lama-lama dia kesal juga melihat Ohm yang mondar-mandir. Membuat pusing saha.

"Aku harus bagaimana mom?" tanya Ohm memelas. "Bagaimana kalau mereka menolakku?"

"Kau takut Ohm?" tanya Mew dengan senyum mengejek.

"Jangan mengejek Ohm dad" Gulf menatap Mew malas. "Kau bahkan gemetaran saat bertemu ayahku"

"Sayang~~~" rengek Mew. Dia menatap Gulf cemberut.

"Kau sudah tidak pantas memasang wajah cemberut begitu. Sudah terlalu tua" jengah Gulf.

"Tega sekali sih" cemberut Mew

"Dengarkan mommy Ohm" Gulf menggenggam tangan Ohm untuk menenangkan Ohm. "Mereka pasti akan menerima putra tampan mommy ini"

"Tapi mom aku sudah..." Ohm menatap Gulf tidak yakin.

"Itu hanya masalalu Ohm. Sekarang kau sudah berubah. Percaya pada mommy. Kak Tay dan Newwie pasti tidak akan menolakmu"

"Tay meskipun keras dan tegas dia orang yang baik dan pemaaf." Kata Mew. "Apalagi kau ini adalah pacar putra kesayangannya"

"Sekarang bersiaplah" suruh Gulf. "Putra mommy harus tampil sempurna."

"Jangan mempermalukan nama Jongceevevat" sambung Mew.

"Iya dad. Ohm bersiap dulu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ohm datang ke restoran dengan pakaian yang rapi. Seperti kata mommynya dia harus tampil sempurna supaya orangtua Nanon terkesan.

Saat masuk ke dalam restoran Ohm hanya melihat Nanon duduk seorang diri. Lalu dia mendekat.

"Non sendirian?" tanya Ohm sambil melihat ke sekeliling restoran

"Paw paw sudah datang" Nanon tersenyum pada Ohm. "Duduk dulu ayah dan bunda masih di atas."

"Kenapa Non sendirian?" tanya Ohm cemas.

"Sini duduk samping Non" Nanon berdiri dan menarik Ohm untuk duduk disampingnya. "Paw paw jangan cemas. Ini restoran bunda jadi jika sesuatu terjadi padaku mereka tidak akan tinggal diam" Nanon menatap Ohm dengan senyuman lembut. "Paw paw sangat mencemaskan aku ya?"

"Tentu saja aku cemas sayang." Ohm membelai pipi Nanon lembut. "Aku tidak mau traumamu kembali kambuh"

"Aku akan baik-baik saja. Kan ada Paw paw yang bisa menenangkan Non"

"Bisa saja sih pacarku ini" Ohm mencubit pipi Nanon gemas. "Gemes banget"

"Kenapa sih semua orang suka sekali mencubit pipi Non?" tanya Nanon cemberut. "Lama-lama pipi Non bisa melar"

"Habis Non menggemaskan sih" Ohm mengusap bekas cubitannya tadi. "Pipinya kaya' bakpau"

"Non marah nih" Nanon memasang wajah galak yang malah terlihat menggemaskan Dimata Ohm.

"Mana wajah galaknya?" tanya Ohm jahil. "Kenapa makin menggemaskan"

"Paw paw!! Ihh kesal!!" Nanon memukuli lengan Ohm pelan. "Usil banget sih"

"Aduhh!! Sayang!!!" Ohm pura-pura merintih kesakitan.

"Mana yang sakit!" tanya Nanon cemas. Dia mengusap-usap lengan Ohm yang tadi dia pukuli. "Sakit ya? Maafkan Non ya Paw?" Nanon menatap Ohm bersalah.

"Aku hanya bercanda sweetheart" Ohm menggenggam tangan Nanon lembut. "Tidak sakit sama sekali"

"Ihh! Paw paw menjahili aku lagi ya?" tanya Nanon sok galak. "Ihh!! Kesel!!" Nanon langsung duduk membelakangi Ohm.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang