Chapter 5

1.2K 95 3
                                    

Setelah selesai kelas Nanon berjalan sendirian menuju gerbang kampus karena Chimon harus ke toilet dan Frank masih ada kelas. Saat ditengah jalan dia melihat seseorang sedang mencari sesuatu.

"Sial dimana kunci mobil itu? Dasar merepotkan" Ohm terus mencari kunci mobilnya.

Nanon tidak sengaja melihat kunci mobil yang tergeletak di samping tempat sampah kemudian dia mengambilnya dan langsung menghampiri Ohm yang masih sibuk mencari tanpa menyadari kehadiran Nanon.

"Apa ini milikmu?" Nanon menyerahkan kunci mobil pada Ohm yang masih menunduk mencarinya.

Menyadari ada yang mengulurkan kunci mobilnya padanya dia langsung mengambil tanpa melihat siapa.

"Terima ka...sih" Ohm kaget ketika melihat Nanon ada didepannya.

"Bukan masalah. Itu tadi jatuh di samping tempat sampah" Nanon menjelaskan dimana dia menemukannya

"Na...non" Ohm benar-benar bingung kenapa Nanon tidak mengenalinya.

"Ya. Apa kau mengenalku?" Tanya Nanon. Dia bingung kenapa Ohm bisa mengenalnya seingatnya mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Kau...tidak mengenalku?" Tanya Ohm ragu

"Tidak. Maafkan aku. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Nanon penasaran.

"Ki-kita te-man SMA di Bandung" jawab Ohm gugup.

"SMA? Bandung?" Nanon mengerutkan keningnya bingung. Kemudian dia tersenyum karena berpikir mungkin orang di depannya ini salah mengenali orang.

"Kau pasti salah mengenali orang. Selama SMA aku homeschooling" Nanon menjelaskan.

Sementara itu dari kejauhan Chimon melihat Nanon berbicara dengan Ohm. Kemudian dia langsung mendekati.

"Home...schooling?" Tanya Ohm heran "tapi..." Sebelum Ohm melanjutkan kata-katanya Chimon lebih dulu memanggil Nanon.

"Nanon!" Panggil Chimon "kenapa masih disini" Chimon lanjut bertanya.

"Mon apa aku pernah bertemu dengannya?" Tanya Nanon.

"Jangan dipikirkan dia ini teman SMA ku. Dia memang seperti itu." Mencoba mencari alasan. "Lebih baik kau ke gerbang Abang pasti sudah menunggumu disana" lanjutnya mencoba mengalihkan perhatian Nanon"

"Ah! Benar. Abang pasti sudah menunggu. Kau tidak ikut sekalian?"

"Tidak ini adalah hari kamu sama Abang. Cepat pergi jika kau kelamaan disini Abang pasti akan mengomel" Chimon mencoba mengusir Nanon dengan halus. Dia harus bicara pada Ohm. Dan dia tidak akan bisa bicara kalau Nanon masih ada disini.

"Kau benar. Baiklah aku pergi dulu" Nanon langsung pergi tanpa pamit pada Ohm.
Setelah Nanon pergi Chimon langsung mendorong Ohm

"Apa yang kau lakukan hah!" Bentak Chimon " apa tidak cukup dengan apa yang kalian lakukan padanya selama di Bandung?" lanjutnya.

"Kenapa dia tidak mengenaliku" tanya Ohm.

"Kau bertanya kenapa dia tidak mengenalimu? Semua itu karena ulah kalian!" Bentak Chimon sambil menunjuk dada Ohm kasar.

"Apa maksudmu?"

"Kau yang membuatnya kecelakaan hingga koma. Setelah sadar dia melupakan semuanya. Kalian memang orang-orang brengsek." Chimon benar-benar membenci Ohm beserta gengnya.

"Jangan mengganggunya lagi. Atau kau akan tanggung akibatnya" lanjut Chimon dia langsung pergi dari sana.

"Hilang ingatan?" Tanya Ohm pada dirinya sendiri.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang