Chapter 12

1.1K 80 5
                                    

Waktu sudah berjalan 1 bulan sejak kejadian itu. Semua masih berjalan baik Prigkhing  tidak berani mencari masalah dengan Nanon karena takut bermasalah dengan  keluarga Vihokratana. Tapi dia masih gigih mengejar Ohm. Karena Ohm adalah asetnya yang berharga mana mau dia kehilangan Ohm begitu saja. Sementara itu Jimmy semakin gencar mendekati Nanon bahkan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya dengan Nanon.  Tapi Nanon cuma  menganggapnya seperti teman  Frank yang lain. Setelah  menyebar di seluruh kampus kalau Nanon adalah putra bungsu keluarga Vihokratana banyak orang yang  mulai mendekatinya. Tapi mereka tidak tahan dengan tatapan dingin dan mulut pedas Chimon. Akhirnya mereka mundur secara perlahan. Tidak ada yang tahan dengan kata-kata sarkas dari Chimon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pluem marah besar setelah tahu yang terjadi karena Chimon yang keceplosan bicara. Harusnya mereka tidak menutupi semua ini darinya dia benar-benar kecewa.

"Frank!!" Pluem benar-benar marah kenapa ada kejadian seperti ini tidak ada yang memberitahunya. Dia marah dan kecewa.

"Bukan maksud kami menyembunyikannya bang. Abang tenang dulu ya jangan emosi." Chimon berusaha menenangkan tunangannys yang sedang emosi.

"Tenang? Kau minta aku tenang? Kenapa masalah seperti ini tidak ada yang memberitahuku?"

"Bukan maksud kami seperti itu bang"

"Lalu maksud kalian apa? Dan Frank aku sudah bilang awasi adek?" Pluem heran kenapa bisa Frank lengah seperti ini.

"Maaf bang saat itu aku baru keluar kelas saat sampai ditanam adek sudah basah. Frank salah bang" Frank meminta maaf dia harusnya langsung ke taman setelah kelas selesai bukan malah ngobrol dengan teman-temannya.

"Bang Non tidak apa-apa. Tolong jangan marah pada kakak dan Chimon. Mereka tidak salah. Cewek itu yang tiba-tiba datang dan menyiram Non. Non sudah balas menyiram dia kok. Lagipula kejadian itu sudah lewat juga. Dia sudah tidak pernah mengganggu Non lagi sekarang. Jangan marah lagi ya? Please?" Bujuk Nanon. Dan seperti biasa Pluem akan selalu luluh dengan bujukan Nanon.

"Baiklah kali ini Abang tidak akan marah lagi. Tapi lain kali kalian harus cerita pada Abang apapun yang terjadi pada kalian. Bukan cuma untuk Nanon tapi untuk kalian berdua juga. Abang tidak mau menjadi orang yang terakhir tahu apa saja yang menimpa kalian"

"Iya Abang sayang kami janji" kata manis Chimon. Dia bersyukur Pluem tidak marah lagi. Karena saat marah Pluem sangat menyebalkan. Bukan berteriak pada mereka Pluem akan mendiamkan mereka. Dan itu menyebalkan

"Dek! Kamu tidak apa-apa? Apa dia melukaimu" tanya Pluem dia benar-benar takut ada yang membully Nanon lagi." Dia tidak melakukan apapun kan setelah itu?" Lanjutnya

"Abang tenang saja. Setelah tahu siapa Nanon orang-orang itu akan berfikir ulang untuk mengusik Nanon" kata Frank. Sebenarnya dia takut dengan kemarahan Pluem tapi dia harus tenang.

"Lain kali jika ada apa-apa adek langsung bilang sama Abang ya?"

"Iya bang. Non janji. Non cuma tidak ingin Abang cemas. Abang pasti sibuk di kantor jadi Non tidak mau Abang kepikiran"

"Dengar ya Nanon adek Abang yang paling manis dan menggemaskan sesibuk apapun Abang dikantor Abang akan selalu ada waktu untuk Nanon. Jadi Nanon tidak perlu mencemaskan abang. Abang akan selalu ada untuk Nanon sampai kapanpun" kata Pluem sambil menarik hidung Nanon pelan.

" Non tahu. Terima kasih. Non sayang abang" kata Nanon sambil memeluk Pleum erat.

"Mon juga sayang abang" timpal Chimon sambil ikut memeluk Pluem

"Tidak adakah yang ingin memelukku?" Timpal Frank dia sebal kenapa selalu Abangnya yang dipeluk Nanon dia kan juga mau.

Nanon langsung melepaskan pelukannya pada Pluem dan beralih pada Frank dan itu membuat Pluem kesal.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang