Chapter 78

661 60 6
                                    


Setelah menemani Nanon makan eskrim seperti janjinya tadi Ohm berniat mengantarkan Nanon pulang. Tapi begitu turun dari mobil Ohm merasakan Nanon mencengkram tangan Ohm dengan kuat. Dan saat melihat wajah Nanon pucat Ohm jadi cemas.

Nanon melihat orang itu berdiri tidak jauh dari kediamannya. Dia tidak mungkin melupakan wajah itu. Wajah dari salah satu orang yang menculiknya dan berusaha melecehkannya. Apalagi belum orang itu juga pernah menemuinya di mall dulu.

"Non! Ada apa?" tanya Ohm cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Non! Ada apa?" tanya Ohm cemas.

"Ja....ngan per..gi ya?" Nanon menatap Ohm takut. Nanon melirik kesekitar. "Non takut"

"Ada apa?" tanya Ohm cemas. Ohm memeluk Nanon. "Masuk dulu ya?"

"Jangan pergi. Please" Nanon menatap Ohm memohon. Dia benar-benar ketakutan.

"Iya aku akan menemanimu" Ohm membantu Nanon masuk. "Aku disini"

Lalu mereka masuk. Setelah sampai di dalam mereka bertemu dengan Pluem. Saat melihat wajah pucat Nanon membuatnya cemas.

"Adek ada apa?" tanya Pluem cemas

"Abang...." Nanon menatap Pluem berkaca-kaca. "Non...Non...li..hat..."

"Duduk dulu saja ya?" Pluem mengambil alih Nanon dan menuntunnya duduk di sofa. "Ada apa?"

"Di...dia di...depan bang" kata Nanon terbata. Nanon benar-benar ketakutan.

"Dia siapa?" tanya Pluem. Dia menoleh ke Ohm tapi Ohm menggelengkan kepalanya

"Di...dia a..da di...de...pan bang" Nanon menatap Pluem takut. "Di...a me..nga...wa...si Non. Di....a ma...u ba...wa Non per...gi bang. Non tidak mau! Non tidak mau!" Nanon menggelengkan kepalanya keras. "Non takut bang"

"Tidak ada yang akan bawa Non pergi" Pluem memeluk Nanon erat. "Non percaya abang kan?"

"Tapi..."

"Sekarang katakan pada abang" Pluem melepaskan pelukannya dari Nanon dan menatapnya lembut. "Siapa yang Non lihat?"

"Non....li...hat..." Nanon menatap takut. "Non..."

"Katakan saja" Pluem membelai kepala Nanon lembut. "Tidak perlu takut. Ada abang disini." Pluem menoleh pada Ohm. "Ada Ohm juga"

"Orang itu...." Nanon menatap Pluem. "Orang yang Non temui di mall"

"Non lihat dimana?" tanya Pluem sabar

"Ti...dak ja...uh dari ru...mah"

"Semua akan baik-baik saja" Pluem memeluk Nanon erat. "Tidak akan ada yang menyakiti Non lagi."

Ohm hanya bisa mengepalkan tangannya menahan emosi melihat Nanon ketakutan seperti ini. Ohm masih bertanya-tanya apa yang membuat orang-orang itu masih mengincar Nanon. Apakah Prigkhing masih terlibat? Jika benar Prigkhing masih terlibat Ohm tidak akan tinggal diam. Dia tidak tahan melihat Nanon ketakutan seperti ini.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang