Chapter 64

827 69 16
                                        


Tay dan New berangkat pagi-pagi sekali. Mereka bahkan tidak sempat pamit pada Nanon karena tidak tega jika harus membangunkannya. Saat ini di meja makan hanya ada tersisa Namtarn, Pluem dan Nanon. Frank sudah berangkat karena dia ada kuliah pagi. Sedangkan Joong masih tidur karena dia kuliah siang. Dan untuk Leo dia sudah berangkat karena ada masalah di kantornya.

"Abang!" panggil Nanon pelan.

"Ada apa?" Pluem menatap Nanon lembut. "Mau makan sesuatu?"

"MaNam buatkan bekal ya?" tawar Namtarn. Dari tadi keponakannya ini tidak berselera makan. "Non mau apa?"

"Non tidak mau apa-apa" Nanon menggelengkan kepalanya sedih. Nanon sedih karena ayah dan bundanya tidak pamit padanya dulu sebelum berangkat.

"Tadi ayah dan bunda buru-buru dek" kata Pluem. Dia tahu alasan adiknya murung dari tadi karena ayah dan bundanya pergi tidak pamit dulu padanya. "Non tidurnya juga pulas banget"

"Tapi kan..." Nanon menundukkan kepalanya murung

"Non ada rencana apa akhir pekan ini?" tanya Pluem berusaha mengalihkan perhatian Nanon.

"Akhir pekan ini?" tanya Nanon. Sebenarnya Nanon ingin minta ijin pada abangnya tapi dia ragu. "Ehmm..." Nanon memandang Pluem ragu.

"Ada apa?" tanya Pluem lembut. "Non ada rencana akhir pekan ini?"

"Bolehkah Non pergi dengan Ohm?" tanya Nanon ragu. Nanon menatap Pluem penuh harap

"Pergi dengan Ohm?" Pluem menatap Nanon heran. Tumben sekali adiknya ini mau pergi dengan orang lain. Biasanya setiap akhir pekan jika mereka tidak ada kegiatan mereka akan menghabiskan waktu bersama dirumah.

"Boleh bang?" tanya Nanon penuh harap.

"Ohm?" Namtarn menatap Nanon dan Pluem heran. "Ohm siapa?"

"Putra bungsu Jongcheveevat MaNam" kata Pluem santai

"Anaknya kak Mew?" tanya Namtarn memastikan

"Iya MaNam" Nanon menatap Namtarn berbinar. "Ohm sangat baik MaNam. Dia beberapa kali sudah menolong Non" cerita Nanon. Dia bercerita dengan mata yang berbinar. "Dia juga mau menemani Non terapi bahkan Ohm menunggu Non sampai selesai"

"Baik sekali" puji Namtarn. "MaNam ingin ketemu deh. Mau berterima kasih karena sudah banyak membantu kesayangan MaNam ini"

"Nanti Non ajak main kesini" kata Nanon senang. "MaNam bisa ngobrol sepuasnya"

"Baiklah" Namtarn senang melihat Nanon sangat ceria seperti ini. Dia hanya berharap hal buruk tidak terjadi pada keponakan manisnya ini

"Bolehkan bang?" tanya Nanon lagi.

"Boleh?" Pluem menatap Nanon bingung. "Mengajak Ohm kemari? Tentu saja boleh dek"

"Bukan itu. Tapi itu juga sih" Nanon menatap abangnya cemberut. "Akhir pekan ini pergi dengan Ohm"

"Iya boleh" Pluem tersenyum pada Nanon. "Tapi..."

"Kok pakai tapi" Nanon cemberut pada Pluem.

"Suruh Ohm ijin langsung pada abang" dia harus memastikan Ohm bisa menjaga adiknya dengan baik

"Baiklah"











Saat sedang menemani Bass menemui Dun Nanon melihat orang itu. Seseorang yang terlibat dalam penculikan dan tindak pelecehan padanya dulu. Mek Jirakit

 Mek Jirakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang