Chapter 87

757 60 4
                                        


Awalnya Nanon tidur dengan tenang. Chimon tetap menjaganya disamping Nanon. Tapi tak lama dari itu tidur Nanon mulai gelisah.

"Lepas! Jangan sentuh!" Nanon mengigau. Awalnya memang cuma pelan tapi semakin lama semakin keras.

"Non!" Chimon berusaha membangunkan Nanon

"Lepaskan! Jangan sentuh" teriak Nanon. "Abang!!"

"Nanon bangun!" Chimon menggoyangkan badan Nanon. "Non! Bangun Non!"

"Abang!" Nanon mulai menangis. "Hiks...Abang..."

"Non!" Chimon semakin kencang menggoyangkan badan Nanon dengan keras Chimon berusaha membangunkan Nanon dari mimpi buruknya

Akhirnya Nanon bangun. Saat membuka matanya dia melihat Chimon yang menatapnya cemas. Nanon langsung memeluk Chimon dengan erat.

"Non takut Mon. Non takut" rengek Nanon. "Non mau Abang"

"Iya akan aku hubungi Abang" Chimon berusaha menenangkan Nanon. "Ceritakan apa yang terjadi"

"Non..." Nanon menatap Chimon ragu.

"Ada apa? Ohm melakukan sesuatu yang membuatmu kembali trauma?" Tuduh Chimon

"Paw paw tidak melakukan apapun pada Non" Nanon menatap Chimon cemberut.

"Bukan Ohm?"

"Bukan!" Nanon menundukkan kepalanya. "Mon masih tidak suka pada Paw paw ya?" tanya Nanon sedih.

"Bukan seperti itu" Chimon menatap Nanon sayang. "Aku cuma tidak mau Ohm menyakitimu"

"Non jangan cemas." Nanon menggenggam tangan Chimon. Dengan senyum manis Nanon meyakinkan Chimon. "Paw paw menjaga Non dengan baik"

"Baguslah kalau begitu" Chimon membalas senyuman Nanon. "Apa yang terjadi?" tanya Chimon serius

"Ada yang menemui Non" kata Nanon pelan

"Siapa?"

"2 orang dari mereka menemuiku" Nanon menatap Chimon dengan senyum sedih. "Ternyata aku tetap lemah. Bertemu mereka membuat seluruh tubuhku gemetar. Untung Paw paw memelukku jika tidak aku pasti pingsan"

"Kenapa mereka menemuimu?!" tanya Chimon emosi. "Mereka melukaimu?" Chimon memeriksa badan Nanon.

"Aku tidak apa-apa Mon" Nanon tersenyum menenangkan. "Paw paw datang tepat waktu. Dia langsung memelukku dengan erat"

"Apa mau mereka?"

"Mereka....." Nanon menatap Chimon ragu. "Mereka cuma..."

"Apa?"

"Mereka cuma minta maaf" Nanon menundukkan kepalanya.

"Lalu kau memaafkannya?" tanya Chimon.

"Mereka terlihat sangat menyesal Mon" Nanon menatap Chimon. "Mereka juga janji tidak akan mengusikku lagi"

"Dan kau percaya begitu saja?!" Nanon menatap Nanon tidak percaya. "Bisa saja mereka bohong Non"

"Tapi mata mereka terlihat sangat tulus Mon"

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang