Setelah sampai dirumah Nanon terlihat sangat bahagia hal itu membuat Pluem maupun Frank ikut senang. Jika mengijinkan Nanon bersama Ohm bisa membuat adiknya bahagia akan mereka lakukan dengan senang hati. Meskipun perasaan tidak rela itu selalu ada tapi akan berusaha mereka tepis. Demi kebahagian adik kesayangan mereka apapun akan mereka lakukan.
"Adek terlihat senang?" tanya Pluem yang malah mengagetkan Nanon
"Abang!!" kaget Nanon. "Sejak kapan abang dan kakak disini?"
"Sejak Non masuk rumah dengan senyum yang terkembang dibibir adek manisnya abang" kata Pluem jahil. "Terjadi sesuatu?"
"Iya" Nanon menganggukkan kepalanya semangat. "Non senang"
Nanon langsung duduk ditengah-tengah Pluem dan Frank. Dengan ceria dia menceritakan semua yang terjadi di kampus tadi. Tentang persahabatannya yang sudah baik-baik saja. Juga tentang pembicaraannya dengan Ohm dimobil tadi.
"Jadi Ohm sudah bilang perasaannya pada Non?" tanya Pluem
"Iya" Nanon menganggukkan kepalanya senang. "Non juga sudah bilang perasaan Non"
"Jadi sudah jadian?" tanya Frank antusias.
"Belum" Nanon menunduk lesu. "Ohm bilang mau menyiapkan sesuatu untuk Non"
"Sesuatu?" Pluem menatap Nanon heran. "Apa?"
"Non tidak tahu" cemberut Nanon. "Ohm bilang sesuatu yang mengikat hubungan kami"
"Mungkin Ohm sedang menyiapkan sesuatu yang spesial yang akan menunjukkan bahwa kalian adalah pasangan" Pluem menatap Nanon teduh.
"Memang itu penting bang?" tanya Nanon. "Harusnya kan gak perlu"
"Penting tidak penting sih dek" Pluem membelai kepala Nanon lembut. "Tapi untuk abang dan Chimmy itu penting"
Lalu Pluem menunjukkan cincin dijari manisnya. Cincin pertunangannya dengan Chimon.
"Seperti ini. Abang selalu memakainya dan tidak pernah melepaskan. Karena ini bukti bahwa abang dan Chimmy sudah bertunangan"
"Dengar dek" Frank tersenyum pada Nanon. "Rata-rata setiap pasangan mempunyai sepasang benda couple untuk mengikat mereka"
"Jadi Non harus menunggu Ohm dapatkan sesuatu itu?" tanya Nanon polos
"Tunggulah dengan sabar. Ohm pasti pilih sesuatu yang spesial untuk orang yang dia cintai"
"Lama?" tanya Nanon cemberut
"Ya kakak tidak tahu" Frank menjawil hidung Nanon usil. "Memangnya kenapa?"
"Ada cewek yang selalu mengejar Ohm! Non kesal!" Nanon menatap Frank kesal. "Dia selalu mengganggu Ohm. Dia juga selalu mengganggu waktu Non dan Ohm"
"Non bisa mengawasinya kan?" Pluem menatap Nanon sayang. "Dia bukan masalah untuk adik kesayangan abang"
"Bukan sih bang" Nanon menatap Pluem berbinar. "Non boleh nakal"
"Boleh. Asal tidak kelewatan"
"Non janji!" Nanon tersenyum senang.
"Apa panggilan untuk Ohm?" tanya Frank jahil. "Tidak mungkin adek tidak punya panggilan untuknya kan?"
"Ada sih" Nanon menatap malu pada Pluem dan Frank.
"Apa? Abang penasaran"
"Paw paw" gumam Nanon pelan
"Apa?" tanya Pluem. Karena terlalu pelan Pluem tidak mendengarnya. "Yang keras dek"
"Paw paw!" kata Nanon cukup keras
"Paw paw?" Frank menatap Nanon bingung. "Kok lucu Ohm tidak marah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget You
RomanceKetika ingatan tentang masa lalu yang menyakitkan kembali lagi Manakah yang akan dipilih? Tetap melupakan atau menghadapinya Ketika seseorang yang pernah menyakitimu datang memohon ampunanmu Apa yang akan kamu lakukan memaafkan atau melupakannya? Ke...