Chapter 59

722 63 11
                                    

Pagi ini Perth dan Saint sedang menikmati sarapan dengan tenang saat tiba-tiba ada yang membunyikan bel apartement Saint.

"Kau ada janji dengan seseorang?' tanya Perth heran. Tidak biasanya ada yang bertamu sepagi ini

"Tidak ada." Saint menggelengkan kepalanya. Hari ini dia libur. Jadi dia ingin bersantai dengan tunangannya.

"Kau ada jadwal kerja kelompok?" tanya Perth

"Jika pun aku mau kerja kelompok tidak akan sepagi ini sayang" Saint menunjukkan jam tangannya. "Baru jam setengah 7 ini sayang"

"Kau benar juga." Perth berdiri. "Bereskan saja ini biar aku yang buka"

"Ya"

Perth menuju ke pintu. Saat membukanya ternyata Zee dan 2 orang perempuan berdiri disana.

"Ada apa?" tanya Perth ketus. Entah kenapa begitu melihat Zee moodnya yang tadinya sudah baik jadi buruk

"Kami mau mengerjakan tugas kelompok dengan Saint" Bua cukup terkejut melihat Perth ada di apartement Saint.

"Sepagi ini?" tanya Perth. "Kalian tidak salah jam kan?"

"Sepertinya tidak." Bua menatap Perth takut. Perth menatap mereka tajam

"Saint bilang karena hari ini tidak kuliah jadi lebih baik mereka mengerjakan pagi saja" kata Praeploy. Dia menundukkan kepalanya takut. Orang di depannya ini menatap mereka dengan tajam

"Kau menakuti juniorku" kata Zee tidak99 suka. Zee menatap Perth kesal. Kenapa juga orang ini sudah ada di apartement Saint sepagi ini. "Dan apa yang kau lakukan diapartement Saint sepagi ini?"

"Bukan urusanmu" Perth sedikit menyingkir dari pintu. "Masuk!"

Lalu mereka masuk. Setelah duduk Zee masih menatap Perth tidak suka.

"Aku panggilkan Saint dulu"

"Tunggu!" cegah Zee. Dia masih penasaran apa yang dilakukan Perth diapartement Saint sepagi ini. "Apa yang kau lakukan di apartement Saint sepagi ini"

"Ini apartement 'tunanganku' jadi bukan masalah jika aku ada disini kapanpun" kata Perth menekankan kata tunanganku

"Tu..tuna..ngan Saint?" tanya Praeploy gugup. Jadi selama ini temannya itu sudah punya tunangan. Lalu kenapa kak Zee meminta bantuan mereka untuk mendekati Saint. Jangan bilang mereka hanya dimanfaatkan seniornya ini untuk mendekati Saint

"Kami tidak tahu kalau Saint sudah punya tunangan" Bua menoleh pada Praeploy ragu. "Kak Zee bilang dia mantan pacar Saint dan ingin balikan"

"Pintar sekali kau!" sindir Perth. Dia menatap Zee tajam. "Memanfaatkan juniormu untuk mendekati tunangan orang"

"Diam kau!" Zee menatap Perth tajam. Kenapa Perth harus bilang kalau dia tunangan Saint

"Sayang!" Saint datang dan menatap mereka heran. Ada apa ini? Kenapa mereka datang ke apartementnya sepagi ini? Kenapa juga harus ada Zee juga. Tunangannya bisa mendiamkannya lagi.

"Hai Saint" sapa Zee ramah. Zee tersenyum senang menatap Saint.

"Bua! Ploy! Ada apa?" Saint mengabaikan sapaan Zee. Dia menoleh pada kedua teman kelompoknya

"Ehmm...Saint... Kami tidak tahu kalau kau sudah punya tunangan" Praeploy merasa bersalah karena selama ini membantu Zee mendekati Saint. Jika dia tahu Saint sudah punya tunangan tidak akan dia mau membantu Zee.

"Bukan salah kalian kok" Saint cuma tersenyum. "Lalu ada apa pagi-pagi kemari?"

"Mengerjakan tugas" kata Bua. "Kau bilang karena tidak ada jadwal kuliah lebih baik mengerjakan pagi saja"

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang