Chapter 54

793 63 8
                                    


Nanon berusaha menceritakan apa saja yang sudah terjadi padanya. Walaupun Sebenarnya dia sangat tidak siap jika harus mengingatnya tapi benar yang dikatakan Chimon. Mereka adalah sahabatnya tidak adil jika mereka tidak tahu apa yang sebenarnya sudah dia alami. Akhirnya Nanon menceritakan semua. Taruhan itu. Pembullyan yang terjadi padanya. Tentang Ohm dan Prigkhing. Nanon menceritakan semuanya. Nanon juga menceritakan tentang penculikan yang terjadi padanya. Juga tindahan pelecehan yang hampir saja terjadi padanya jika saja dia tidak berhasil kabur waktu itu. Walaupun harus berakhir dengan kecelakaan yang menyebabkannya amnesia. Dan selama 3 tahun dia amnesia mimpi buruk selalu mengganggunya setiap malam. Walau dengan tubuh yang gemetaran dia menceritakan apa yang terjadi kemarin di toko buku. Bagaimana ketakutannya bertemu salah satu dari orang-orang itu. Bagaimana Ohm menolongnya dari orang itu. Bagaimana Ohm berhasil menenangkannya hingga traumanya tidak kambuh pagi. Nanon menceritakan semuanya. Tanpa terkecuali.

"Jadi Non menyimpan rahasia si Prigkhing ini karena itu dia berencana semuanya?" tanya Phram memastikan

"Ya. Salah satunya sudah disebarkan oleh Neo. kalian sudah melihat sendirikan?" Nanon menatap teman-temannya

"Wah gila! Cewek itu benar-benar sakit jiwa" seru Bass tidak percaya. Otak cewek itu benar-benar otak kriminal. Orangtuanya pasti salah mendidiknya. Atau turunan orangtuanya. Bisa jadi seperti itu

"Orang-orang itu belum ada yang tertangkap?" tanya Pp

"Tidak tahu" Nanon menggelengkan kepalanya. "Abang sudah menyewa detektif untuk mencari mereka. Karena tidak adanya saksi jadi sulit menangkap mereka"

"Kau bilang Ohm menjadikanmu taruhan kan?" tanya In "kenapa Kau masih bersikap baik padanya?"

"Dia sudah minta maaf. Dia juga sudah menyesalinya"

"Kadang aku tidak suka denganmu yang terlalu baik Non" kata Sammy

"Dia sebenarnya baik cuma bertemu orang yang tidak baik saja hingga merubah dia"

"Lalu traumamu....?" tanya Bass ragu

"Aku sudah pulih. Mungkin 90%. Sepulih apapun aku jika bertemu dengan orang-orang itu pasti akan kambuh lagi"

"Kami mengerti." Pp menggenggam tangan Nanon lembut. "Mulai sekarang mau kemanapun bilang pada kami. Kami akan berusaha menemanimu"

"Iya." Nanon menatap teman-temannya. "Maaf merepotkan kalian"

"Kau ini bicara apa sih?" Bass menatap Nanon kesal. "Memang Kau pikir sudah berapa lama kita kenal"

"Yang mau dikatakan Bass adalah tidak perlu sungkan. Kita sudah bersama sejak kecil" kata Pineare

"Ya. Terima kasih" Nanon menatap Billkin yang bersiap-siap akan pergi. "Mau kemana kamu?!"

"Memberi pelajaran pada orang itu"

"Berhenti disana!" sebelum Billkin sempat pergi Nanon sudah berteriak terlebih dulu. Walaupun dengan tubuh yang gemetaran Nanon harus bisa menghentikan Billkin. "Apa yang mau coba kau lakukan?!"

"Menghajarnya" kata Billkin santai

"Menghajarnya?" Nanon tersenyum sinis pada Billkin. "Dia hampir bisa mengimbangi abang. Kau yakin bisa menghajarnya?"

"Apa?!" Billkin menatap Nanon tidak percaya

"Jangan buat masalah!" Nanon berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Tubuhnya semakin gemetar. Dia yakin sebentar lagi dia pasti pingsan. "Please Ikin. Jangan buat masalah"

"Kenapa kau membelanya?" tanya Billkin kecewa. Padahal orang itu sudah menyakitinya kenapa Nanon masih membelanya

"A..ku ti..dak mem..belanya!" dengan tubuh bergetar Nanon masih berusaha untuk menghentikan Billkin. "Please...."

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang