Chapter 16

1.2K 74 5
                                        


Saat ini Ohm sedang merenung di pinggir kolam renang. Dia masih teringat kata-kata dari kedua kakak kandung Nanon beberapa hari yang lalu. Kenakalannya sangat merugikan orang lain. Harusnya dulu di berfikir dulu akibat dari perbuatannya. Jika saja dulu dia tidak terlalu tergila-gila pada Prigkhing semua ini tidak akan terjadi. Ternyata Prigkhing tidak sebaik yang dia pikirkan dulu. Daddynya benar dia berubah sejak bertemu dengan Prigkhing. Sekarang yang terkena imbas dari perbuatannya pada Nanon bukan hanya dirinya dan teman-temannya tapi juga keluarganya. Daddy dan Mommynya harus kehilangan sahabatnya,begitu pun dengan kakaknya. Dan Drake...Apa yang bisa dia lakukan untuk membantunya agar Frank mau menatap sahabatnya itu.

"Apa yang kau pikirkan?" Win tiba-tiba duduk disampingnya.

"Kak Win..."

"Apa?" tanya Win. Adiknya ini kenapa sih.

"Kakak kenal Nanon?" tanya Ohm. Win kan sahabat Pluem siapa tahu dia kenal dengan Nanon

"Adiknya Pluem?" tanya Win heran. Tumben adiknya ini bertanya tentang Nanon

"Nanon siapa lagi kak?!" kakaknya kok jadi tulalit seperti ini sih. Dia jadi heran.

"Ah! Nanon adiknya Pluem?" tanya Win. "Kenapa? Kau jadi tertarik padanya?" tanyanya menggoda.

"Tidak!" bantah Ohm. "Aku cuma penasaran seperti apa dia" ucapnya sambil cuek "kenapa kedua kakaknya sangat menjaganya" lanjutnya

"Nanon anak yang manis tapi pendiam. Pluem sering membawanya berkumpul dengan kami saat SMA" katanya

"Apakah mereka selalu begitu?" tanya Ohm

"Dunia Pluem selalu berpusat pada Nanon itu yang aku tahu. Dia bahkan rela meninggalkan apapun kegiatannya jika Nanon yang memintanya" ucap Win sedih. Dia sudah tidak pernah mendengar lagi Pluem bercerita tentang kenakalan Nanon yang membuatnya pusing tapi untuk memarahinya Pluem tidak akan tega

"Mereka pasti sangat membenciku. Aku sudah membuat adik kesayangannya jadi terluka" ucap Ohm

"Jangan ragukan itu Ohm"

"Kak apa yang harus aku lakukan agar mereka memaafkanku" tanya Ohm

"Entahlah Ohm aku juga tidak tahu. Pluem memang bilang tidak akan melibatkan aku dalam kebenciannya padamu tapi sikapnya berbeda sekarang dia menjaga jarak dariku dan Bright." ucap Win sedih. Dia sangat sedih Pluem menjaga jarak dengannya. Sahabatnya itu tidak pernah lagi bercerita tentang apapun lagi padanya. Sekarang Pluem cendereng pendiam jika mereka sedang berkumpul

"Maaf karena aku..." Ohm benar-benar menyesal. Karenanya kakaknya harus kehilangan sahabatnya.

"Jangan terlalu dipikirkan waktu yang akan menyembuhkan kekecewaannya." ucap Win bijak.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk membuat kak Pluem memaafkanku?" tanya Ohm dia bertekad untuk memperbaiki semua kesalahannya. Dimulai dari mengembalikan sahabat kakaknya ini. Karena terlihat jelas kakaknya ini sangat kehilangan.

"Jika kau meminta maaf langsung tidak akan kau dapatkan" ucap Win. "Kalahkan dia dalam tinju. Dia akan mengakuimu jika kau bisa mengalahkannya" lanjutnya

"Tinju? Kak Pluem petinju kak? Tidak terlihat" tanya Ohm kurang yakin.

"Harusnya dia bisa jadi petinju nasional jika dia tidak mundur" kata Win

"Alasannya?" tanya Ohm. Dia heran kenapa Pluem melewatkan jadi petinju nasional

"Kau pasti heran. Saat itu dia pulang setelah pertandingan pertamanya dengan kemenangan yang gemilamg tapi setelah sampai di rumah yang dia dapatkan adalah tangis histeris Nanon karena melihat wajah Pluem yang babak belur padahal saat Pluem akan berangkat Nanon sangat antusias" ucap Win bercerita " tapi begitu melihat Pluem babak belur dia jadi menangis. Sejak saat itu Pluem memutuskan untuk mundur. Dia tidak ingin melihat Nanon menangis histeris setiap dia selesai bertanding" lanjutnya lagi.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang