Chapter 74

733 56 18
                                    


Pagi ini Pluem melihat Nanon didapur dengan sebuah kotak bekal ditangannya. Pluem bahkan melihat wajah berseri adiknya.

"Non?" panggil Pluem pelan

"A..bang" karena kaget Nanon reflek menyembunyikan kotak bekalnya dibelakang badannya

"Apa yang adek sembunyikan?" tanya Pluem jahil. "Abang sudah lihat lho tadi"

"Abang!!" Nanon mengeluarkan kotak bekalnya dab menunduk malu. "Non malu"

"Untuk siapa itu?" tanya Pluem pura-pura tidak tahu.

"Untuk.... Untuk..." Nanon bingung harus menjawab apa? Nanon menatap Pluem. "Ada yang ingin Non katakan pada abang"

"Apa?" Pluem tersenyum menatap Nanon. "Akan abang dengarkan"

"Non...non..." Nanon menatap Pluem ragu. "Non jatuh cinta"

"Jatuh cinta?" Pluem menatap Nanon sangsi. "Siapa orang itu? Abang mengenalnya?"

"Abang...."

"Katakan" Pluem menatap Nanon intens

"Ehmmm" Nanon menatap Pluem ragu. "Abang tidak akan marah?"

"Memang siapa orang itu sampai membuat abang marah?" tanya Pluem. Dia pura-pura tidak tahu.

"Ohm" jawab Nanon pelan

"Siapa?" tanya Pluem pura-pura tidak dengar. "Katakan dengan keras"

"Non jatuh cinta dengan Ohm" Nanon menatap Pluem serius. "Non mau Ohm bang!"

"Jika Non memang serius menginginkan Ohm maka dapatkan dia" Pluem menatap Nanon lembut. "Adek kesayangan abang harus mendapatkan apapun yang dia inginkan"

"Abang....tidak marah?" tanya Nanon ragu. Padahal dia sudah menyiapkan diri jika abangnya tidak akan mengijinkannya bersama dengan Ohm.

"Kenapa abang harus marah?" tanya Pluem lembut. "Jika dia bisa membuat adek kesayangan abang bahagia kenapa abang harus marah?"

"Terima kasih abang" Nanon tersenyum senang. Dengan ijin dari abangnya semua akan jauh lebih mudah untuknya.

"Adek harus bahagia! Tersenyum terus! Karena senyum Non lebih berharga dari pada apapun didunia ini untuk abang. Untuk kakak. Juga untuk ayah dan bunda!"

"Non janji akan selalu tersenyum abang! Non janji akan bahagia!"

"Jika terjadi apapun Non harus tetap beritahu abang. Abang tidak ingin melewatkan apapun tentang Non"

"Non janji abang."

"Bagus. Sekarang ayo sarapan. Abang mau coba masakan adek manja abang ini"

"Jika tidak enak abang jangan protes ya?"

"Tidak akan. Masakan adek pasti enak" Pluem mulai mengambil sarapannya

Lalu mereka sarapan bersama. Frank dan Joong memang sengaja berangkat lebih dulu untuk memberikan waktu pada Pluem dan Nanon untuk bicara berdua.








Saat sampai di kampus Nanon melihat teman-temannya sedang berkumpul. Dia juga melihat Billkin merangkul Pp mesra. Bahkan Pp tidak ragu untuk bersandar pada Billkin.

Lalu Nanon menghampirinya mereka. Sudah saatnya dia menyelesaikan masalahnya dengan Billkin. Tidak baik terus mendiamkan Billkin.

"Kalian sedang kumpul" Nanon duduk disamping Sammy

"Tumben baru datang Non?" tanya Pineare. Dia melihat jam tangannya. "Kau tidak ada kelas?"

"Nanti jam 9" Nanon melirik Billkin dan Pp. "Ada yang ingin kalian sampaikan?"

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang