Chapter 43

900 67 10
                                        

Pagi ini perasaan Joong jauh lebih tenang. Semalam dia juga bisa tidur dengan nyenyak. Hari ini rencananya dia aksb mengunjungi makam kekasihnya. Saat sampai di meja makan dia melihat semuanya sedang berkumpul.

"Pagi semuanya" sapa Joong

"Pagi Joong. Bagaimana tidurmu?" New memberikan sepiring nasi goreng untuk sarapan Joong

"Setelah ngobrol dengan abang Joong bisa tidur dengan tenang. Terima kasih bunda" Setelah menerima nasi goreng dari New Joong langsung memakannya

"Apa rencanamu hari ini Joong?" tanya Tay

"Mungkin mengunjungi makam Nine yah. Setelah itu mungkin Joong akan jalan-jalan sebentar"

"Pakai saja mobil bunda dulu" saran New. "Hari ini bunda akan menemani ayah di kantor"

"Paling pacaran lagi" celetuk Frank. "Dasar tidak sadar umur"

"Kenapa kak? Ada masalah?" tanya New. New menatap Frank tersenyuma. Putra keduanya ini sangat usil. "Jangan sampai bunda potong uang sakumu"

"Jangan dong bun" Frank menatap bundanya memelas. "Kakak banyak keperluan bun bulan ini"

"Terserah" acuh New

"Bun~~please~~" rengek Frank. Bisa gawat jika uang sakunya dipotong. Bulan ini dia sangat banyak tugas

Nanon yang melihat Frank merengek jadi kasihan.

"Bunda ihh. Kasihan kakak" rengut Nanon. "Nanti kalau kakak tidak punya uang gimana"

"Dek kakak kamu itu cuma akting" New menatap Frank kesal

"Kakak bisa pakai uang sakunya Non dulu" kata Nanon sambil menatap Frank. "Non kan belum perlu"

"Adek memang yang terbaik" seru Frank

"Bunda tidak jadi potong uang sakunya kakak." kata New. "Tapi adek jangan marah sama bunda ya?"

"Non kan tidak bilang marah bun" Nanon menoleh dan tersenyum pada New. "Non kan tidak bisa marah sama bunda"

"Baiklah anak baiknya bunda"

Pluem sudah menyelesaikan sarapannya. Dia lalu berdiri.

"Adek! Chimmy! Abang tunggu di luar ya?" sebelum pergi Pluem menyempatkan menepuk bahu Joong.








Sementara itu di kediaman Jongcheveevat. Ohm memaksakan diri ke kampus meskipum wajahnya masih terlihat memar.

"Ohm? Apa sebaiknya kamu tidak ijin saja?" tanya Win cemas. "Wajahmu masih memar begitu"

"Hari ini ada kuis kak" Ohm tahu kakaknya cemas tapi dia harus masuk. Ohm tidak mau melewatkan bertemu dengan Nanon. "Lagipula Ohm baik-baik saja kak"

"Tapi...." Win menatap adiknya ragu

"Aku baik-baik saja kak." Ohm berusaha meyakinkan kakaknya.

"Aku antar. Nanti jika sudah pulang telpon saja"

"Tapi kak...." Ohm berusaha protes

"Tidak membantah." kata Win tegas.

"Baiklah" pasrah Ohm. Daripada dia tidak diijinkan kuliah lebih baik menurut saja pada kakaknya

"Baiklah kau tunggu disini dulu. Aku akan siap-siap" Win lalu ke kamarnya

"Ohm! Apa rencanamu?" tanya Mew penasaran

"Rencana?" Ohm bingung. "Rencana apa dad?"

"Tentang Nanon. Kau harus bergerak cepat. Anak semanis Nanon pasti banyak yang mengincar"

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang