Chapter 57

693 50 4
                                    

Win menemui Ohm dikamarnya. Dia harus menyampaikan pesan Pluem. Dia tahu ada hal penting yang perlu Pluem bicarakan dengan Ohm. Saat memasuki kamar Ohm dia melihat adiknya itu sedang memainkan gitarnya. Saat melihat Win Ohm meletakkan gitarnya dan menatap Win heran. Tumben malam begini kakaknya ke kamarnya

"Ada apa Kak?" tanya Ohm

"Besok saat makan siang Pluem ingin bicara denganmu dikantornya"

"Besok?" heran Ohm. "Ada apa?"

"Tidak tahu. Pluem tidak bilang apapun. Kau tidak ada masalah lagi kan?" Win menatap Ohm khawatir

"Tidak kak" Ohm juga bingung. Apa sebenarnya yang ingin Pluem bicarakan dengannya. "Besok aku ke kantor bang Pluem"

"Ya. Cepat tidur!" suruh Win

"Iya kakak bawel"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya saat Ohm mau ke kelas dihadang oleh Prigkhing. Prigkhing madih berubah mengejar Ohm walaupun berkali-kali ditolak dia tidak peduli. Ohm adalah satu-satunya orang yang bisa mengubah hidupnya.

"Ohm! Kita harus bicara" Prigkhing menatap Ohm penuh harap. Dia harus bisa meluluhkan Ohm

"Tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan" Ohm menanggapi Prigkhing dingin. Dia harus menjaga jarak dari Prigkhing. Dia tidak mau usahanya mendekati Nanon akan berakhir sia-sia hanya karena Prigkhing. "Hubungan kita sudah lama berakhir. Jadi aku sudah tidak ada uruaan lagi denganmu"

"Ohm please" Prigkhing berusaha menggenggam tangan Ohm. Tapi Ohm malah menampik tangan Prigkhing kasar. Hal itu membuat Prigkhing kaget. "Ohm..."

"Jangan menyentuhku!" Ohm benar-benar harus segera pergi dari sana

"Ohm.. Kenapa...?" Prigkhing menatap Ohm dengan berkaca-kaca. Berpura-pura sedih dengan sikap Ohm. Dia harus bisa menarik simpati Ohm lagi.

"Menyingkirlah!" Ohm menatap dingin pada Prigkhing. "Menjauh dariku! Anggap kita tidak saling kenal"

"Tidak bisa Ohm!" teriak Prigkhing. "Please! Beri aku kesempatan lagi" mohon Prigkhing

"Aku tidak bisa melakukannya" jawab Ohm tegas. "Jangan mengganggu aku lagi!"

"Kenapa Ohm?" tanya Sing yang baru saja datang. Dia langsung merangkul bahu Ohm "Cewek tidak tahu diri ini mengganggumu lagi?"

"Tidak tahu malu" Phuwin menatap Prigkhing sinis

"Ohm..." Prigkhing masih menatap Ohm penuh harap. "Please..."

"Ayo Ohm! Kita harus masuk kelas" Drake menarik Ohm pergi. Dia tidak mau sampai terpengaruh lagi dengan cewek ini. "Sedikit lagi kau akan mendapatkan Nanon. Jangan sia-siakan itu" bisik Drake

"Ya. Kau benar" lalu Ohm mengikuti Drake tanpa menoleh pada Prigkhing lagi.

"Kasihan sekali" ejek First.

"Ohm bahkan tidak mau mengenalmu. Nasibmu sungguh malang" tambah Sing

"Oh ya aku dengar keluarga Vihokratana sedang mencari orang-orang itu" Phuwin mencoba menakuti Prigkhing. "Jadi bersiaplah!"

Phuwin melihat wajah Prigkhing yang berubah jadi pucat karena ketakutan. Dan dia suka melihat wajah ketakutan itu. Sangat menyenangkan. Sepertinya dia tahu cara membuat Prigkhing tidak mengganggu sahabatnya lagi.

"Lebih baik kita pergi. Kelas sudah akan dimulai" ajak Phuwin.

"Kita ini harus belajar keras untuk mendapatkan nilai bagus" Sing menatap Prigkhing sinis. "Tidak seperti seseorang orang yang hanya perlu merayu dosen agar nilainya tetap aman" sindir Sing

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang