Chapter 96

541 45 5
                                    


Saat ini keadaan UKS begitu ramai. Setelah menemukan Nanon tadi Ohm dengan panik langsung membawa Nanon ke UKS karena tidak sadarkan diri. Dokter jaga sedang memeriksa keadaan Nanon.

"Bagaimana adikku?" tanya Frank

"Hanya syok. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan" kata dokter yang tadi memeriksa Nanon

Ohm duduk disamping Nanon dan menggenggam tangannya. Dia benar-benar merasa bersalah karena gagal menjaga Nanon.

"Abang gimana Mon?" tanya Frank yang sejak melihat Chimon hanya diam saja.

"Akan langsung pulang" Chimon melirik Frank. "Perintah abang. Cari orang itu sebelum Abang sampai di Jakarta"

"Aku mengerti" Frank cuma menganggukkan kepalanya. "Aku titip adek dulu"

"Kak Frank mau kemana?" Drake menatap Frank heran.

"Mencari siapa yang berani macam-macam pada adik kesayanganku" kata Frank dingin.

"Bagaimana keadaan Nanon?" tanya Joong yang baru saja datang. Dia melihat Nanon masih tidak sadarkan diri. "Frank!"

"Adek baik-baik saja" Frank menatap Joong. "Kau ikut Joong?"

"Kemana?"

"Mencari orang yang sudah membuat adek jadi seperti itu" Frank menatap Joong. "Sepertinya ada orang yang ingin bermain dengan kita Joong"

"Aku ikut" Joong menatap Nata lembut. "Sayang kamu disini dulu ya? Tolong jaga Non dulu"

"Hati-hati ya?"

"Jangan cemas" Joong mencium pipi. "Aku akan kembali dengan cepat"

"Mon?" Drake menatap Nanon cemas. "Apa tidak apa-apa?"

"Mereka tahu apa yang sedang mereka lakukan" Chimon tidak mengalihkan perhatian dari Nanon.

"Sayang buka matamu" pinta Ohm dia berkali-kali menciumi tangan Nanon.

"Ohm kita obati dulu tanganmu" Drake menatap ngeri tangan Ohm.

"Tunggu Non sadar dulu" Ohm tetap duduk disamping Nanon tanpa mau beranjak

"Tapi Ohm..."

"Aku tidak apa-apa Drake"

Chimon menggelengkan kepalanya saat Drake akan kembali memaksa Ohm. Lebih baik membiarkan Ohm.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat Rektor menemani Max dan Tul berkeliling kampus dia dikejutkan dengan kedatangan Gigie menemuinya. Anaknya ini benar-benar tidak sopan. Sudah berkali-kali dia ingatkan untuk tidak mengganggunya jika dia sedang ada tamu penting tapi sama sekali tidak dia dengarkan.

"Apa yang kau lakukan disini" desisnya tidak suka.

"Ini putri anda pak?" tanya Tul menatap Gigie. Penampilan anak ini benar-benar tidak sopan.

"Benar" Pak rektor menundukkan kepalanya meminta maaf pada Max juga Tul karena kelakuan putrinya. "Maafkan atas sikap putri saya"

"Tidak apa-apa" kata Max santai. "Tapi tolong ajarkan pada putri anda untuk tidak mengganggu saat orangtua sedang berbicara"

"Baik tn. Max."

Gigie menatap Max takut. Tatapan tajam Max membuatnya merinding. Sebenarnya dia juga tidak mau menganggu papanya. Tapi dia terpaksa melakukannya.

Melihat Ohm membopong Nanon yang sedang pingsan dengan wajah panik membuatnya takut. Dia yakin tidak akan selamat jika ada yang tahu jika dia dan Toey yang sudah membius dan memasukkannya ke gudang.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang