Chapter 88

608 56 7
                                    


Ohm terpana dengan penampilan Nanon saat ini. Terlihat cantik dan manis

"Maaf menunggu lama" Nanon tersenyum pada Ohm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf menunggu lama" Nanon tersenyum pada Ohm.

"Tidak lama. Baru saja kok"

"Bagaimana penampilan Non?" tanya Nanon. "Tidak aneh kan?"

"Cantik dan manis" puji Ohm.

"Paw Paw juga tampan" puji Nanon dengan wajah malu-malu

"Terima kasih." Ohm mengulurkan tangannya. "Siap pergi?"

"Siap!" Nanon menggandeng tangan Ohm dengan erat.

"Jangan jauh-jauh dariku" kata Ohm. Tangannya merangkul bahu Nanon mesra.

"Kenapa?" Nanon menatap Ohm polos.

"Pacarku terlalu cantik aku khawatir ada yang menggodanya" gombal Ohm.

"Paw Paw ihh!" Seru Nanon dengan wajah yang memerah.

"Aduh gemesnya pacarku" Ohm tersenyum melihat wajah Nanon yang memerah. Pacarnya ini sungguh menggemaskan dengan wajah merahnya.

"Udah Paw Paw" rengek Nanon. "Jangan goda Non terus. Nanti wajah Non makin merah"

"Gak pa pa kok. Non makin menggemaskan dengan wajah merahnya. Makin cantik"

"Paw paw ihh" rajuk Nanon.

"Baiklah. Tidak akan aku goda lagi" Ohm membukakan pintu mobil untuk Nanon. "Silahkan masuk sweetheart"

"Terima kasih" lagi-lagi wajah Nanon memerah dengan panggil Ohm untuknya.






Pluem dari tadi mengawasi Ohm dan Nanon dari balkon kamarnya. Dia memang sengaja memberikan tidak keluar. Setelah melihat Ohm membawa Nanon pergi Pluem menelpon seseorang.

"Bagaimana?"

"Mereka ada di tempatku sekarang"

"Aku kesana sekarang. Jangan sampai mereka kabur"

"Tenang saja mereka aman disini."

Pluem langsung menutup telponnya dan bersiap untuk pergi. Tapi saat dia sampai di depan mobilnya Frank dan Joong menjegatnya

"Abang mau kemana?" tanya Joong. Dia tahu abangnya pasti akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan Nanon.

"Abang ada urusan Joong"

"Berhubungan dengan Non?" tebak Frank. Dia tidak akan menyingkir. Jika ini berhubungan dengan adik kesayangannya dia harus ikut campur.

"Kalian tidak perlu ikut campur. Biar Abang yang menyelesaikan semuanya sendiri"

"Tidak bisa seperti itu bang!" Protes Frank. "Jika ini berhubungan dengan Non kami harus ikut campur" abangnya selalu seperti itu selalu melakukan sesuatu sendiri untuk melindungi mereka. Tapi sekarang dia sudah dewasa. Dia tidak akan membiarkan abangnya melakukan semuanya sendirian.

Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang