teman kecil

1K 130 8
                                    

"diliat liat ngantuk banget kamu bec" ucap alena, melirik anaknya menyandarkan tubuhnya di kursi mobil, memejamkan mata.

"banget bun" ucap becky, enggan membuka matanya.

"sekarang tuh waktunya tidur siang, kalian malah ajak aku belanja" ucapnya lagi

"kalau ga sekarang kapan lagi? nanti malem kita balik Bandung" ucap alena

"lagian daripada tidur mending belanja, kan semalem udah bunda bilang gada penolakan" ucapnya lagi

iya, sesuai ucapannya semalam, kini mereka berempat dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan.

"dia mah kalau hari libur emang gitu mulu bun, males, tidur aja maunya" ucap freen

"diem deh" ucap becky membuka matanya melihat freen, lewat perdetik kembali menutup matanya lagi.

"tapi bener kan? kamu pernah seharian ga keluar rumah pas libur, masih inget ga?" ucap freen

"kamu tuh kalau libur cosplay jadi pemalas akut tau ga" ucapnya lagi

"ya gapapa lah, namanya hari libur" ucap becky

"mending kamu diem, aku ngantuk males dengerin suara kamu" ucap becky

"dih, nyebelin" ucap freen, menyentil pelan jidat becky, sontak membuat becky membuka matanya.

"freen, aku bilang diem, kenapa si ngeselin banget" ucap becky melihat freen, sedangkan freen terkekeh mendengarnya.

Yuki dan Alena hanya tersenyum sambil geleng kepala melihat interaksi anak-anaknya.

"kalau ngantuk tidur dulu aja bec, masih lumayan lama ni nyampenya, agak macet soalnya" ucap yuki melirik becky di sela-sela mengemudinya

"iya mah" ucap becky mengangguk, menyandarkan kepalanya di jendela mobil. kembali menutup matanya.

"nyendernya ke aku aja, kalau ke situ nanti kepala kamu sakit" ucap freen, menarik pelan kepala becky, menyandarkan di bahunya.

"ga" ucap becky kembali menyandarkan kepalanya ke jendela

bukan dia tidak mau bersandar pada freen. tapi yang ada dia tidak akan bisa tidur, jantung sialannya ini malah berdetak kencang.

"nurut aja kenapa si, gabisa banget nurut heran deh" ucap freen, kembali menyandarkan kepala becky di bahunya.

"iya-iya" ucap becky, menyandarkan kepalanya di bahu freen, menutup mata berusaha tidur, tidak peduli dengan jantungnya yang terus berdetak kencang.

---------------------------------------------------------------------------

"beli udang mah" ucap freen, melihat yuki dan alena sedang melihat-lihat perikanan dan daging-dagingan, sedangkan dia dan becky hanya diam memperhatikan sambil pegang troli.

"daging sapi juga, keliatannya seger seger tuh, aku mau makan steak" ucapnya lagi

"kamu banyak mau, kaya bisa masakannya aja" ucap yuki

"kan ada becky" ucap freen dengan senyumnya, merangkul becky.

"dih, kok aku?" ucap becky

"biasanya juga kamu, tiap masak kan aku cuma bantu potong bawang aja" ucap freen

"makanya belajar masak biar ga cuma bantu potong bawang aja" ucap yuki

"aku tuh bisa masak, cuma males aja. lagian kan ada becky ngapain aku repot-repot masak" ucap freen

"dih, sampe kapan kamu mau di masakin becky terus? emangnya becky istri kamu" ucap yuki

"ya biarin aja si mah, lagian kan kita temen. becky aja ga ribet, kenapa mamah ribet banget deh" ucap freen

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang