hari-hari ditinggal

802 140 11
                                    

"Ya tetep aja aneh ada dia chat gitu. udah tau kamu cuti ngapain pake segala nanya lagi coba?" ucap becky

"modus banget" ucapnya

"sekertaris kamu yang dulu aja gada yang berani begitu" ucapnya

"Aku cuma takut aja dia punya maksud tersendiri, tapi kalau menurut kamu pikiran aku berlebihan ya it's oke" ucapnya lagi

"maksud aku bukan gitu loh sayang" ucap freen

"kamu marah karena aku nganterin dia pulang kan? oke aku minta maaf. aku tau aku salah udah nganterin dia tanpa izin kamu" ucapnya

"Tapi aku nganterin dia tuh gada maksud apa-apa, aku mau nganterin dia karena dia sakit. aku cuma kasian aja" ucapnya lagi

"kasian aja terus" ucap becky

"Emangnya dia gapunya temen? atau siapa ke buat jemput dia?" ucapnya

"Gapunya hp? sekarang kan banyak tuh taksi online, grab atau apapun" ucapnya

"harus banget kamu yang anter?" ucapnya lagi

"yakan sekalian" ucap freen

"oh emang kamu yang mau ternyata" ucap becky

"ga gitu sayang" ucap freen

"ga gitu gimana? kalau kamunya gamau gabakal tuh kamu anterin dia, kamu pasti langsung keinget aku" ucap becky melihat suaminya

"ow iya aku punya istri, istri aku pasti marah kalau tau aku nganterin cewek lain malem-malem gini" ucapnya

"kalau kamunya bener gamau kamu pasti kepikiran begitu, terus pesenin dia grab suruh pulang sendiri" ucapnya lagi

"iya aku salah" ucap freen, merutuki dirinya sendiri kenapa kemarin tidak terpikir untuk memesankan taksi online untuk sekertasinya.

"seharunya kemarin aku biarin dia pulang sendiri aja" ucapnya lagi

"aku juga salah karena udah nganterin dia tanpa izin ke kamu" ucapnya lagi

"ya emang salah" ucap becky

"kamu tuh udah nikah, udah punya anak istri. gabisa sembarangan nganterin orang, Apalagi yang di anter cewek." ucapnya lagi

"iya maaf ya sayang" ucap freen

"nantinya aku gabakal kayak gitu lagi" ucapnya

"maafin ya?" ucapnya lagi, memegang sebelah tangan istrinya.

Becky tidak menjawab, amarahnya masih menggebu-gebu.

"sayang" ucapnya, melihat becky tiba-tiba beranjak dari duduknya.

"keluar aja sana" ucap becky

"aku lagi gamau liat kamu" ucapnya lagi

"sayang jangan gitu" ucap freen, beranjak mendekatinya.

"maafin aku" ucapnya lagi, langsung memeluk istrinya. tidak mengira becky akan semarah ini.

Becky menarik diri dari pelukan suaminya, mendorong laki-laki itu agar melepaskan pelukannya. Masih kesal.

Freen? Laki-laki itu semakin mengeratkan pelukannya, tidak peduli dengan istrinya yang berontak menyuruhnya keluar.

"maaf udah bikin kamu marah" ucapnya, mengusap belakang kepala becky.

"Kamu pasti kesel banget" ucapnya

"Maafin aku ya?" ucapnya, menangkup wajah istrinya.

"aku janji gabakal kayak gitu lagi" ucapnya

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang