"sempak lu ketinggalan" ucap bisma, tanpa ba-bi-bu dia melemparkan celana dalam ke arah freen, namun sayangnya celana dalam itu terjatuh dihadapan becky.
"lu lupa ambil di plastik laundry" ucapnya lagi
freen reflek melebarkan matanya, kemudian melirik becky yang tengah melihat celana dalamnya, dengan cepat dia mengambilnya.
"bisma anjing" gumamnya, malu sudah.
becky? perempuan itu langsung melihat ke sembarang arah, pura-pura tidak melihat apa yang baru saja dia lihat.
freen memasukkan celaan dalamnya kedalam tas, setelah itu mendekati bisma, merangkul dan mengunci leher laki-laki itu.
"gausah di lempar juga nyet" bisiknya
"kenapa?" ucap bisma diiringi tawa kecilnya
"malu becky liat sempak lu?" ucapnya lagi
"menurut lu aja" bisik freen
"b aja si, lagian nanti juga dia bakal liat yang lebih dari sekedar sempak k---" belum selesai bisma menyelesaikan ucapannya freen sudah membungkamnya lebih dulu
"berisik anjing" ucap freen, mendapatkan kekehan dari temannya.
"lepas nyet" ucap bisma, menghempaskan tangan freen dari lehernya.
"sakit leher gua" ucapnya lagi
"peduli" ucap freen menatap malas temannya
"cabut sana" ucapnya, menendang-nendang bisma, setelah laki-laki itu masuk kamar dia langsung mendekati pacarnya lagi.
"maaf" ucapnya, sambil sesekali berdehem tidak jelas, agak akwrad.
"buat?" ucap becky
"yang barusan" ucap freen
"yang barusan apa?" ucap becky, pura-pura tidak paham, agar pacarnya tidak malu.
"udah gapapa, aku ga liat apa-apa kok" ucapnya
bohong, jelas-jelas dia melihatnya, lemparan bisma pas, celana dalam pacarnya berbentuk segitiga di hadapannya tanpa terlipat.
freen mengusap tengkuknya, tau pacarnya berbohong, sebab tadi dia melihat sendiri becky melihat celaan dalamnya.
"oke, aku anggap gitu" gumamnya
"meskipun aku tau kamu liat" gumamnya lagi, masih terdengar pacarnya.
"lupain, ayo pulang" ucap becky, di angguki freen, dan langsung menarik laki-laki itu keluar.
saat mereka berjalan mendekati motor, tiba-tiba saja ponsel freen berbunyi, menandakan ada yang menghubunginya.
freen reflek menghentikan langkahnya, saat melihat nama papah tertera di layar ponselnya dia langsung menjawab panggilannya.
"bentar" ucapnya, izin menjawab telpon, melihat becky mengangguk dia langsung sedikit menjauh.
becky memperhatikan pacarnya, namun dia mengerutkan kening saat melihat freen terlihat kaget saat menelpon.
"telpon dari siapa?" ucapnya, melihat freen menghampirinya lagi.
"papah" ucap freen
"kenapa muka kamu gitu?" ucap becky, heran pacarnya terlihat panik.
"eh?" gumam freen, mencoba biasa saja.
"aku gapapa" ucapnya
"ayo pergi, cepet" ucapnya lagi, langsung naik motornya, dan menyuruh pacarnya naik juga.
becky? dia bingung, tapi tetap menurutinya.
"perasaan tadi ga buru-buru" gumamnya, melihat pacarnya terlihat tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Fiksi RemajaPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...