"Kok ga di angkat si?" ucap becky, melihat suaminya tidak menjawab panggilannya.
"ck" decaknya, kembali fokus mengemudi.
Tapi. tidak lama dari itu dia melihat panggilan masuk, dan nama freen tertera di layar ponselnya. Dengan cepat dia menjawabnya.
Telpon pov.
"Hallo sayang, ada apa?" ucap freen
"maaf tadi aku abis dari ruangan papah, ga bawa hp. kenapa?" ucapnya lagi, istrinya menelepon lebih dari 3 kali.
"kavi" ucap becky
"kavi? kavi kenapa?" ucap freen
"Aku dapet telpon dari gurunya, katanya dia dorong temennya sampe luka" ucap becky
Iya. Becky baru mendapatkan telpon dari guru kavi tentang itu, dan sekarang dia tengah dalam perjalanan menuju sekolah anaknya.
"eh?" gumam freen, kaget mendengarnya.
"serius? kavi yang dorong?" ucapnya lagi
"iya" ucap becky
"masa iya kavi berani dorong temennya sampe luka gitu? gamungkin banget" ucap freen, anak pertamanya lemah lembut, dan agak pendiam. sulit untuknya percaya akan hal itu.
"aku juga ga yakin, cuma tadi gurunya bilang begitu" ucap becky
"gurunya juga minta aku datang ke sekolah, ini aku lagi di jalan" ucapnya
"anak yang luka juga orangtuanya di panggil katanya" ucapnya lagi
"yaudah aku kesana juga" ucap freen
"gausah deh aku aja" ucap becky
"Ga, aku ikut juga, aku otw sekarang. nanti kita ketemu disana" ucap freen
"lope you sayang" ucapnya lagi, langsung mematikan telponnya.
Ending telpon pov.
"Ck" decak freen
"seru ini mah" ucapnya tersenyum, langsung bergegas keluar dari ruangannya.
"freen mau kemana?" teriak fero, melihat anaknya berlari tergesa-gesa.
"ke sekolah kavi, dia baku hantam sama temennya" teriak freen tanpa menghentikan langkahnya
Fero? dia mengerutkan kening mendengarnya, apa katanya? baku hantam?.
---------------------------------------------------------------------------
Becky menatap jengan perempuan yang ada di depannya, Pasalnya anak yang kavi dorong hanya terluka sendikit di kedua tangannya. Tapi orangtuanya tidak mau menyelesaikan ini secara kekeluargaan. sedari tadi perempuan itu mengoceh membela anaknya tidak bersalah.
Dan juga dia sudah minta maaf, dan ingin tanggung jawab untuk biaya pengobatan, Tapi masih di tolak. Entah apa maunya.
Tingkahnya seolah ingin Kavi dan Nara mendapatkan hukuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Ficção AdolescentePerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...