2 bulan kemudian.
becky masuk rumahnya dengan beberapa kantong plastik di tangannya, kemudian menaruh semuanya di atas meja.
"berat banget" gumamnya, mendudukkan dirinya di sofa, kemudian menghela nafas.
duduk rileks di sofa, merasakan cape dan pegal di sekujur tubuhnya, dia baru saja pulang dari pusat perbelanjaan, membeli kebutuhan sehari-harinya, belanja bulanan.
"bunda" gumamnya, melihat ponselnya menyala dan nama alena tertera disana.
dengan cepat becky langsung menjawab teleponnya, karena setelah tinggal sendiri di London hal ini sudah menjadi kewajibannya, dia harus memberi kabar ayah atau bundanya setiap hari, jika tidak maka bundanya yang cantik itu akan memarahinya.
Telpon pov.
"hallo sayang" ucap alena
"iya bun, kenapa?" ucap becky
"kamu abis dari mana? kok bawaannya banyak gitu?" ucap alena
"kok bunda tau belanjaan aku banyak?" ucap becky
"lah? kamu lupa rumah kamu itu ada cctvnya? bunda bisa liat dari sini" ucap alena
"ow iya" ucap becky, kadang dia suka lupa akan ini, dia memang tinggal sendiri namun natan dan alena mengawasinya melalui cctv.
halaman depan, halaman belakang, pintu masuk, ruang tamu, dapur, semuanya di pasangkan cctv oleh orangtuanya.
"aku abis belanja bulanan" ucapnya lagi
"sendiri?" ucap alena
"iya atuh, sama siapa lagi" ucap becky
"belum punya temen kamu?" ucap alena
"ada" ucap becky
"kenapa ga minta temenin atuh?" ucap alena
"males, lebih suka sendiri" ucap becky
"aneh kamu mah, udah makan siang belum kamu? ini udah sore" ucap alena
"udah kok bun" ucap becky
"yang bener, nanti bohong lagi" ucap alena
"dih, emangnya pernah aku bohong sama bunda?" ucap becky
"ya gapernah si, kan takutnya gitu, bunda takut kamu sakit" ucap alena
"bunda tenang aja aku selalu perhatiin kesehatan aku kok" ucap becky
"bagus deh" ucap alena
"tapi bunda kangen banget tau sama kamu sayang" ucapnya lagi
"aku juga, kangen bunda banget" ucap becky
"gamau pulang aja nih?" ucap alena
"ih, apa banget deh bunda gajelas lagi, kebiasaan" ucap becky, alena selalu saja menyuruhnya pulang, alasannya? sudah jelas karena khawatir padanya.
"bunda tuh kepikiran kamu terus di sana, takut kamu lupa makan lah, ini lah, itu lah" ucap alena
"aku baik-baik aja di sini, bunda gausah mikirin yang engga-engga, tenang aja" ucap becky
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Teen FictionPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...