Pahlawan super

629 102 9
                                    

"Ayo" ucap Kavi, melihat nara keluar dari rumahnya, dan berlari kecil menghampirinya.

"kok kamu masih disini?" ucap nara

"kan aku udah bilang kamu duluan aja sama zian zia" ucapnya lagi

Iya. Mereka akan main di taman bermain dekat rumahnya, tadi Nara sudah menyuruh kavi jalan duluan saja bersama Zian Zia. Tapi ternyata temannya itu masih menunggunya.

"adek udah sama mbak nina, jadi aku nunggu kamu aja deh" ucap kavi

"ow, gitu" ucap nara

"yaudah ayo" ucapnya lagi

Kavi mengangguk, kemudian keduanya beranjak menuju taman bermain.

"kamu abis ngapain dulu?" ucap kavi

"kepo" ucap nara dengan senyumnya

"ayo cepetan, kasian adek kamu pasti udah nungguin" ucapnya lagi, langsung menarik tangan kavi dan berlari kecil.

Kavi? dia reflek tersenyum, dan menyesuaikan langkahnya dengan Nara.

Dan ya, keduanya berlari menuju taman bermain dengan tangan yang saling menggenggam, dan senyuman di wajahnya masing-masing.

"Mbak nina mau kemana?" ucap kavi, melihat Mbaknya tidak bersama kedua adeknya.

"adek aku mana?" ucapnya lagi

"lagi main perosotan" ucap nina

"Zia mau susu, mbak mau ambilin dulu kerumah. soalnya tadi lupa ga bawa" ucapnya

"emangnya gapapa di tinggal berdua?" ucap kavi

"katanya gapapa, makanya mbak berani ninggalin sebentar" ucap nina

"oh, yaudah iya" ucap kavi

"jagain adeknya bentar ya kak" ucap nina

Kavi mengangguk, kemudian Nina langsung beranjak dari sana.

"itu zian zia" ucap nara, menunjuk ke arah adek temannya yang tengah main perosotan.

"iya" ucap kavi

"ayo" ucap nara

"Kamu aja, aku mau disini" ucap kavi

"baca buku?" ucap nara

"iya" ucap kavi

"sambil liatin dari sini" ucapnya lagi

"yaudah deh" ucap nara

"bye" ucapnya lagi, langsung berlari menghampiri adek temannya.

Kavi? laki-laki itu duduk di kursi bawah pohon, dan membuka bukunya. Hari ini dia sedang tidak mood main-main, jadi memilih untuk baca buku.

Nara reflek menghentikan langkahnya saat melihat 2 anak kecil laki-laki mendorong bahu Zian, dengan cepat dia berlari menghampirinya.

"heh" teriaknya

"kak nara" ucap zian zia

"ngapain kamu dorong-dorong zia?" ucap nara melihat 2 laki-laki itu

"dia larang kita main perosotan, katanya cuma dia yang boleh main" ucap zia

"padahal kita yang pertama disini, kita dari tadi main, mereka baru datang" ucapnya lagi

"kata siapa cuma kamu yang boleh main perosotan ini hah?" ucap nara, melihat 2 laki-laki yang menganggu adek temannya.

"jangan ngada-ngada deh" ucapnya

"ayo pulang, orang-orang tau dia galak" bisik salah satu laki-laki itu pada temannya

"mau aku tonjok?" ucap nara

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang