freen tersenyum, menarik turun tangan becky yang mengusap kepalanya, kemudian keduanya menatap satu sama lain seolah tatapan itu memiliki arti tersendiri.
"bilang kalau kamu ga suka" ucap freen menatap becky
kemudian dengan perlahan dia memajukan kepalanya, mengikis jarak sampai bibirnya dan bibir becky bersentuhan.
freen melepaskan ciumannya, melihat tidak ada penolakan dia langsung menarik tengkuk becky kembali mencium bibir teman kecilnya, tapi kali ini bukan hanya sekedar kecupan, mereka saling melumat sontak membuat keduanya memejamkan mata.
dengan perlahan mereka melepaskan ciumannya, terdiam melihat satu sama lain saling melemparkan senyum.
karena tidak mau merubah suasana menjadi akwrad freen langsung menarik becky ke pelukannya, memeluk erat teman kecilnya di tengah debaran jantung yang sedang menggila.
becky? perempuan itu memejamkan matanya di pelukan freen, mengingat yang baru saja terjadi membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum.
"soal tadi" ucap freen, menggantung kalimatnya.
"hm?" gumam becky melihat teman kecilnya
"soal yang tadi kamu gapapa kan? ga marah kan ya?" ucap freen, takut teman kecilnya marah karena dia sudah berani menciumnya.
"kalau marah gamungkin sekarang aku pelukan gini sama kamu" ucap becky
"bener juga" ucap freen dengan senyumnya
"berarti ga marah kan? kalau gitu boleh dong sekali lagi" ucapnya, sontak membuat becky melepaskan pelukannya.
"mulutnya" ucap becky, memberikan cubitan di perut teman kecilnya.
"kamu mah main cubit-cubit aja, bercanda doang aku" ucap freen
"sakit tau" ucapnya lagi
"siapa suruh ngomong gitu" ucap becky
"yakan siapa tau aja kamu mau lagi" ucap freen tersenyum, membuatnya lagi-lagi mendapatkan cubita dari teman kecilnya.
"kamu kali itu mah" ucap becky
"iya emang mau aku mah, tapi kamunya mau ga?" ucap freen, sengaja menggoda temannya.
"gamau" ucap becky
"udah ah aku mau kebawah" ucapnya lagi, beranjak meninggalkan teman kecilnya namun freen menahannya.
"apa lagi?" ucapnya
"jangan lupain yang tadi" ucap freen
becky tersenyum, kemudian menganggukkan kepalanya, lalu mengecup bibir freen, setelah itu dia berlari pergi dari sana tanpa melihat apa respon teman kecilnya.
freen? laki-laki itu terdiam, menyentuh bibirnya yang baru saja becky cium, dan mengingat kembali apa yang sudah terjadi antara dia dan teman kecilnya.
"first kiss gua" ucapnya, tersenyum mengingat ciuman pertamanya dia lakukan dengan becky.
iya, ini pertama kalinya untuk freen, meskipun sudah 2 kali berpacaran tapi dia belum pernah melakukan hal ini dengan siapapun, tadi itu ciuman pertamanya, dan yang membuatnya senang dia melakukan itu dengan becky.
"bisa gila gua" ucapnya, memegang dadanya, jantungnya berdebar seakan mau keluar. dengan cepat dia berlari masuk kamarnya, menjatuhkan tubuhnya di kasur, berguling kesana-kemari, dan joget-joget gembira, mengeluarkan rasa senang yang begitu membuncah.
sedangkan perempuan yang tadi bilangnya ingin kebawah tidak benar-benar pergi ke bawah, dia malah berdiam diri di kamarnya, duduk sambil memangku bantal yang sesekali dia gunakan untuk menutupi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Fiksi RemajaPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...