Yes I do

1K 171 21
                                    

"gemes banget" gumam freen terkekeh, dia baru saja mendengarkan 5 voice note dari pacarnya.

"lagi ah" gumamnya, kembali memutar voice note pertama.

"kamuuu masih lama ga mandinyaaaaa"

melting, suara yang terdengar lucu dan kata yang di ucapkan dengan panjang membuat freen tidak bisa menahan senyumnya.

karena suara becky terlalu candu untuknya, freen kembali memutar 4 voice note-nya lagi.

"sayangku, cintaku, duniaku, semestaku masih lama gaaa mandinyaaa? kalau udah selesai telpon aku yaaaaa"

"sebelum berangkat kerumah dulu"

"aku kangen mau pelukkkkkk"

"cium juga"

"gemes banget Tuhan" gumamnya, reflek menjatuhkan tubuhnya ke kasur, tersenyum sambil memukul-mukul bantal, dan menghentak-hentakkan kakinya, melting.

"langsung nikahin aja boleh ga sih" gumamnya lagi, tidak bisa di biarkan, pacarnya terlalu kiyowo untuknya yang mudah meleyot.

"iya sayang nanti aku kesana, ini mau siap-siap dulu, bentar ya cintaku" ucapnya, mengirimkan voice note pada becky.

Setelah itu freen menaruh ponselnya, kembali bersiap-siap, memakai pakaian yang sudah ia siapkan untuk hari ini, dan memakai sepatu pemberian pacarnya, last step merapihkan rambut dan memakai wewangian.

"cakep" gumamnya, melihat dirinya di pantulan cermin, kemeja putih, celana, dasi dan sepatu hitam, tidak lupa dengan jam tangan yang sudah melingkar di pergelangan tangannya.

"nanti aja dah ini mah" gumamnya, mengambil jas hitamnya, kemudian beranjak keluar.

iya, hari ini hari wisudanya.

"mamah mana?" ucap freen melihat papahnya

"belum beres, masih siap-siap" ucap fero

"papah?" ucap freen

"udah lah, udah rapih gini" ucap fero

"tinggal nunggu mamah kamu doang ini, lama banget heran" ucapnya lagi

"yaudah kalau gitu freen mau kerumah bunda dulu" ucap freen

"ngapain?" ucap fero

"ke becky lah" ucap freen

"nitip" ucapnya, menaruh jasnya di sofa, dan langsung berlari keluar.

"bucin" gumam fero menggelengkan kepalanya

freen berjalan dengan semangat, semangat menemui pacar tercinta, dan seperti biasa laki-laki itu masuk rumah alena seperti dirumahnya sendiri.

"widih" gumam natan, melihat pacar anaknya yang sudah rapih.

"oke ga yah?" ucap freen, menghampiri ayah pacarnya ke meja makan, puji Tuhan laki-laki itu sudah kembali sehat lagi.

"oke aja lewat ini mah" ucap natan tersenyum

"cakep" ucap alena

"iyalah" ucap freen tersenyum, pede.

"berangkat kapan?" ucap alena

"bentar lagi, masih nunggu mamah" ucap freen

"freen mau ke becky dulu ya" ucapnya lagi, di angguki keduanya.

"sekalian suruh turun, sarapan gitu" ucap alena

freen mengangguk, kemudian dia langsung berlari menuju kamar pacarnya.

"sayang" ucapnya, mengetuk pintunya.

"ga di kunci" teriak becky dari dalam

Mendengar itu freen langsung membuka pintunya, mengerutkan kening saat tidak melihat pacarnya di dalam kamar, namun dalam hitungan detik dia merasakan ada yang memeluknya dari belakang, becky, ternyata dia bersembunyi di belakang pintu.

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang