I Miss you

768 138 22
                                    

"terus gimana? mau lompat dari sana?" ucap seseorang di belakang freen, yang sedari tadi mendengar laki-laki itu berbicara sendiri.

"jangan sia-siain hidup, banyak orang yang udah mati mau hidup lagi" ucapnya

"dasar bodoh" ucapnya lagi

Iya, saat ini freen berada di rooftop rumah sakit. laki-laki itu berdiri di tepi pembatas dan menatap kosong apa yang ada di hadapannya.

Mendengar itu freen langsung membalikkan badannya, melebarkan mata saat melihat siapa yang ada di hadapannya.

"becky" ucapnya

"becky?" ucap perempuan itu

"ini bener kamu kan?" ucap freen, melihat perempuan di hadapannya dari atas sampai bawah, dan berharap ini bukan halusinasinya.

Freen memejamkan mata, memastikan ini bukan halusinasinya. namun saat kembali membuka matanya dia masih melihat becky.

Tidak cukup dengan itu, untuk memastikan ini bukan mimpi freen menampar pipinya sendiri.

Sedangkan perempuan itu bingung sendiri melihat freen, bertanya-tanya apa laki-laki didepannya ini gila?. Tapi dia Tidak mau ambil pusing. mengangkat bahunya acuh, dan beranjak meninggalkan freen, namun freen langsung menahan lengannya.

"becky" gumam freen, sontak membuat perempuan itu membalikkan badan lagi.

Freen tersenyum, perasannya terasa tidak karuan saat ini, senang bisa melihat pacarnya lagi. dan dia langsung memeluknya.

"I miss you" gumam freen

"aku udah cari kamu kemana-mana, akhirnya ketemu disini" ucapnya

"jangan tinggalin aku lagi, aku mohon" ucapnya

Sedangkan perempuan yang freen peluk melebarkan matanya, kaget dengan pergerakan freen yang tiba-tiba memeluknya.

"orang gila" gumamnya, langsung mendorong freen dari pelukannya.

"sayang" ucap freen, menatap bingung kenapa dirinya di dorong.

"sayang?" ucapnya perempuan itu, bingung freen memanggilnya sayang. Udah ga kenal, tiba-tiba meluk, dan sekarang manggil sayang. menurutnya laki-laki ini benar-benar gila.

"lu gila?" ucapnya

"huh?" gumam freen

"lu gabisa main peluk orang sembarang kayak tadi, dasar mesum" ucap perempuan itu

"gua bahkan ga kenal lu" ucapnya lagi

"becky?" ucap freen, menatap bingung kenapa pacarnya menggunakan kata "lu" dan berlaga tidak mengenalinya.

"becky? siapa becky?" ucap perempuan itu

"kenapa lu terus ngeliatin gua sambil manggil becky, becky, becky?" ucapnya

"gua bukan becky, dan gua kenal lu" ucapnya

Freen mengerutkan keningnya, kali ini dia sadar dan tidak berhalusinasi, perempuan di depannya ini dari atas sampai bawah benar-benar pacarnya. dan dia mengenalinya.

"sayang ini ga lucu" ucapnya

"tadi becky sekarang sayang, kayaknya lu bener-bener gila deh" ucap perempuan itu

"nama gua bukan becky, nama gua----" ucapnya terhenti karena teriakkan seseorang

"asya ayo cepet turun, waktunya makan sama minum obat. jangan sampe telat nanti saya kena marah" teriak satu suster yang tiba-tiba datang

"iya" teriak asya dengan senyumnya

"turun duluan aja, bentar aku turun" ucapnya, di angguki oleh suster tadi.

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang