Siblings

715 118 10
                                    

Kavi memperhatikan perempuan yang tengah fokus menggambar di sebelahnya, sesekali tersenyum melihat perempuan itu menggerutu karena tidak sengaja mencoret gambarnya.

Nara, Gadis kecil yang tinggal di sebrang rumahnya. Mereka satu sekolah dan duduk bersebelahan. Teman main juga.

"masih belum selesai juga?" ucapnya

"syut" gumam nara

"lama banget" ucap kavi

"mau aku bantu ga?" ucapnya lagi

"selesai" ucap nara, tersenyum sumringah menatap hasil gambarnya.

Kavi? laki-laki itu reflek ikut melihat gambar milik temannya.

"kok orangnya cuma dua?" ucapnya, Pasalnya mereka diminta untuk menggambar keluarga masing-masing, tapi Nara hanya menggambar 2 orang saja, dia dan ayahnya.

"kan sekarang aku cuma sama ayah" ucap nara

"ibu aku udah gada" ucapnya lagi

"gada?" ucap kavi mengerutkan kening

"maksudnya?" ucapnya lagi

"ayah bilang ibu udah bahagia di surga" ucap nara dengan senyumnya

"kamu tau surga ga? kata ayah aku surga itu tempat yang bagus. Dan sekarang ibu aku udah ada di tempat bagus" ucapnya

"jadi aku cuma gambar aku sama ayah doang deh, soalnya kan sekarang aku cuma berdua aja sama ayah" ucapnya

"mana coba liat punya kamu" ucapnya

"wah" gumamnya, tersenyum melihat hasil gambar temannya. keluarga Cemara.

"keren" ucapnya

"punya kamu juga keren" ucap kavi tersenyum

"ini kamu?" ucap nara, menunjuk ke arah salah satu orang yang kavi gambar.

"iya" ucap kavi

"pantes" ucap nara mengangguk-anggukan kepalanya sendiri

"pantes apa?" ucap kavi mengerutkan kening

"jelek" ucap nara dengan senyumnya

"ck" decak kavi, kemudian tersenyum saat melihat nara menjulurkan lidah padanya.

"kamu juga jelek kayak domba" ucapnya

"enak aja" ucap nara

"kamu tuh kayak gajah" ucapnya

"sembarangan" ucap kavi

"wle" gumam nara, menjulurkan lidahnya dan bergerak cepat mengambil hasil gambar temannya, kemudian dia bawa berlari.

"Nara balikin" ucap kavi, langsung mengejarnya. dia harus sabar menghadapi temannya yang satu ini, sebab Nara sangat pecicilan. luarnya aja perempuan tapi tingkahnya melebihi dirinya.

"Nara" teriaknya, melihat nara melihatkan hasil gambarnya pada temanya yang lain sambil berteriak "liat hasil gambar kavi, keren kan".

Dia sebagai pemilik gambar malu hasil gambarnya dilihat orang lain, Tapi temannya itu memamerkannya penuh bangga.

Namun, kavi sudah terbiasa dengan segala tingkah pecicilan gadis kecil itu.

Nara Anasya

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang