percuma

911 144 26
                                    

alena tergesa-gesa turun dari mobil, kemudian berlari masuk rumah, ingin segera menemui dan memastikan putrinya baik-baik saja.

dia sudah mendapatkan kabar apa yang terjadi dengan putrinya, pihak sekolah sudah menghubunginya, dan becky sendiri juga sudah memberitahunya.

saat mendapatkan kabar itu dia dan suaminya langsung bergegas ke Jakarta.

"pelan-pelan al, nanti kamu jatoh" ucap natan

alena tidak menggubris ucapan suaminya, dia langsung membuka pintu dan masuk saja.

namun saat sampai depan kamar becky telinganya langsung mendengar suara isak tangis dari dalam sana, dengan cepat dia membuka pintunya.

"sayang" ucapnya khawatir, melihat becky terduduk di bawah kasur sambil menangis.

tanpa banyak bicara alena langsung membawa becky ke pelukannya, dan menenangkan putrinya.

"gapapa, itu bukan salah kamu, dan kamu ga salah sama sekali" ucapnya lagi, tau apa penyebab putrinya menangis seperti ini.

becky semakin terisak mendengar ucapan alena, dari pulang sekolah dia hanya mengurung diri di kamar, menangis tanpa di ketahui siapapun.

di fitnah ngelakuin apa yang engga dia lakuin itu sakit banget, padahal dia tidak melakukan apapun, dan tidak mempunyai niat sama sekali untuk melakukan hal itu, tapi orang-orang memfitnahnya tanpa ragu.

yang lebih sakitnya orang yang dia harap percaya padanya, tidak mempercayainya sama sekali, itu yang membuatnya sedih.

melihat putrinya menangis sambil memeluk istrinya natan langsung menghampiri keduanya, mengusap lembut kepala becky, menenangkan putrinya setenang mungkin.

apapun yang terjadi Alena dan Natan akan tetap percaya pada putrinya, dan yakin bahwa becky tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

"jangan nangis, ayah sama bunda udah ada di sini" ucap natan, mengelus lembut belakang kepala becky.

"semuanya bakal baik-baik aja, kamu tenang ya sayang" ucap alena

"demi tuhan aku sama sekali ga ngelakuin itu semua bun, tapi orang-orang ga percaya sama aku" ucap becky

"iya bunda tau, bunda sama ayah percaya kok sama kamu, lagian anak bunda gamungkin kayak gitu" ucap alena

"udah ya jangan nangis terus" ucapnya lagi

"becky" ucap yuki tiba-tiba datang, sontak membuat ketiganya menoleh ke arah pintu.

melihat yuki nampak khawatir pada putrinya natan mundur dari posisinya, membiarkan teman istrinya mendekati becky.

"kamu gapapa sayang?" ucap yuki, menatap khawatir dan mengelus belakang kepala becky.

becky mengangguk, kemudian berpindah memeluk yuki, dia sudah sudah berhenti menangis.

tanpa banyak bicara yuki langsung membalas pelukan becky, dia juga sudah tau apa yang terjadi dengan anak temannya ini.

"baru sampe?" ucap natan melihat fero masuk kamar becky

"iya" ucap fero mengangguk

"kalian sampe dari tadi?cepet bener bawa mobilnya dah, tiba-tiba ngilang aja" ucap fero

"alena khawatir becky, makanya ngebut biar cepet sampe" ucap natan

"pantes aja" ucap fero

iya, yuki dan fero juga ikut bersama natan dan alena, setelah siang tadi mendapatkan kabar dari sekolah becky mereka langsung berangkat dari Bandung ke Jakarta, hanya saja memakai mobil masing-masing.

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang