diem, dengerin

1.2K 186 29
                                    

"iya ini udah siap nih" ucap becky menuruni tangga, menenteng koper miliknya, sedari tadi sang ayah terus memanggilnya cepat turun.

"pelan-pelan nanti jatoh" ucap natan 

"engga lah" ucap becky dengan senyumnya

"bunda mana?" ucapnya lagi

"udah di depan" ucap natan

"udah pada siap semua emang?" ucap becky

"udah" ucap natan, di angguki becky, kemudian keduanya beranjak keluar rumah.

iya, hari ini mereka akan berangkat ke Bali sesuai dengan rencananya.

becky keheranan saat sudah di luar, kata ayahnya sudah siap semuanya tapi kok ini tidak ada siapapun? hanya ada 3 taksi saja di depan rumahnya. dalam hitungan detik dia melihat salah satu taksi membuka kaca jendelanya, kemudian mendengar suara alena memanggilnya, rupanya bukan tidak ada siapapun tapi orang-orangnya sudah pada masuk taksi semua.

"sayang kamu di taksi belakang ya" ucap alena

"iya" ucap becky, di angguki alena.

"sini kopernya ayah taroin ke bagasi" ucap natan

"gausah gapapa biar aku aja, ayah langsung ke taksi aja tuh" ucap becky

"bisa emang kamu?" ucap natan

"yakali gabisa" ucap becky dengan senyumnya

"ya siapa tau kan ya, yaudah kalau gitu" ucap natan, di angguki becky, kemudian keduanya beranjak menghampiri taksinya masing-masing.

"pesona pacar orang" ucap freen melihat teman kecilnya, becky terlihat sangat cantik dengan outfit yang dikenakannya.

freen langsung keluar dari taksi, mengambil koper becky dan memasukannya ke bagasi.

becky kaget akan pergerakan freen, bagaimana tidak kaget? laki-laki itu tiba-tiba saja menghampirinya, dan mengambil kopernya tanpa mengucapkan apapun.

melihat teman kecilnya kembali masuk taksi becky langsung mengikutinya, setelah itu mereka beranjak menuju bandara, namun masih tidak ada pembicaraan di antara keduanya.

"tumben diem" Batin becky melirik freen diam-diam, sepertinya laki-laki itu beneran marah padanya.

pasalnya kemarin freen benar-benar seharian berada di rumahnya, laki-laki itu terus menjahili jovi dengan berbagai cara, setelah jovi dan aca pulang dia juga ikutan pulang.

alasannya marah mungkin karena kemarin becky sempat menegurnya, bukan menegur si orang cuma bilang "freen udah ih, jangan isengin jovi terus" namun jawaban laki-laki itu sangat mendrama "oh gitu? belain pacarnya?" "takut kenapa-napa pacarannya kalau aku isengin?" "udah ga butuh aku nih?" kurang lebih begitu. dan becky masing mengingat jelas ucapan terakhir laki-laki itu sebelum pulang ke rumahnya "marah aku sama kamu" iya itu.

mungkin itu alasannya diam seperti ini, dan juga freen masih belum tau kalau jovi itu bukan pacar sungguhanya, laki-laki itu masih mengira becky dan jovi sepasang kekasih.

"biarin dulu dah" Batinnya, kemudian memfokuskan dirinya dengan ponsel, acuh akan keheningan di antara mereka.

namun tidak lama dari itu tiba-tiba saja freen memanggilnya, sontak membuatnya menoleh.

"apa?" ucapnya

freen tidak menjawab, laki-laki itu melepaskan satu airpods dari telinganya, kemudian memakaikannya pada becky.

becky mengerutkan kening, bingung dengan gerakan teman kecilnya.

"ngapain?" ucapnya

"diem dulu" ucap freen

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang