"tuh kan aku bilang juga apa, ujan kan" ucap becky melihat teman kecilnya
"ya maaf, aku kan gatau" ucap freen
"lagian ujannya aja tiba-tiba" ucapnya lagi
iya, hujan turun sebelum mereka sampai ke tempat nasi goreng, membuat keduanya mau tidak mau harus meneduh terlebih dahulu.
"iyalah tiba-tiba, masa bilang-bilang dulu aneh banget" ucap becky
"yakan biasanya gerimis dulu, ini ga gerimis tiba-tiba aja ujan gede" ucap freen
"gamau neduh? mau lanjut aja?" ucapnya lagi melihat teman kecilnya
"bawa jas ujan emang?" ucap becky
"engga si, tapi kalau kamu mau lanjut aku kedepan dulu, ada warung di sana, mereka jual jas ujan" ucap freen
"kamu ujan-ujanan gitu?" ucap becky, di angguki freen.
"gausah deh, nunggu reda aja" ucapnya lagi
"yang bener?" ucap freen
"iya" ucap becky
"yaudah deh" ucap freen, di angguki becky.
obrolan berakhir, tidak ada pembicaraan lagi di antara keduanya, hanya tersisa suara hujan yang cukup deras, dan keheningan tanpa adanya obrolan, membuat suasana terasa canggung bagi mereka.
diam-diam freen melirik becky yang tengah menatap hujan, melihat itu mampu membuatnya tersenyum, namun tiba-tiba becky melihatnya, membuat keduanya saling bertatapan, dengan cepat freen memalingkan pandangannya.
becky? perempuan itu heran melihat freen seperti itu, sedari tadi dia sadar akan teman kecilnya yang terus melihatnya.
"kenapa dah dia?" batinnya, melihat freen terus menggetarkan kaki, dan tidak henti-hentinya berdehem, terlihat grogi, seolah ingin bicara namun tidak berani.
"gua harus ngomong apa? masa diem-dieman doang gini" batin freen, dari tadi dia tengah memikirkan bagaimana caranya memulai pembicaraan, namun tidak kunjung berani berkata apapun.
"ini juga kenapa gabisa diem banget, diem kenapa diem" batinnya lagi, memegang dadanya merasakan jantungnya yang tengah berdisko.
"berenti bersikap gitu ga" ucap becky, melihat laki-laki di sebelahnya.
"hah?" ucap freen, kaget temannya tiba-tiba mengatakan itu.
"berenti grogi gajelas, kayak biasa lagi aja kenapa" ucap becky, sudah jengan dengan mereka yang sekarang.
"kayak biasa gimana?" ucap freen
"kayak dulu aja, jangan gini, kalau gini kerasa banget akwradnya" ucap becky
"kamu juga ngerasa sekarang kita akwrad banget?" ucap freen
"Iya, makanya aku bilang berenti bersikap gini, canggung banget soalnya" ucap becky
"kayak biasa lagi aja" ucapnya lagi
"biasa kayak gimana? kayak dulu?" ucap freen
"iya, bersikap kayak dulu lebih baik daripada canggung kayak sekarang" ucap becky
"aku udah lupain semuanya, jadi kita balik kayak dulu lagi aja, anggap aja kamu gapernah tau kalau aku pernah suka sama kamu" ucapnya
"kamu jadi akwrad gini tiap ketemu aku gara-gara itu kan?" ucapnya lagi
"bukan" ucap freen
"tapi, apa yang kamu lupain?" ucapnya lagi, apa becky juga sudah melupakan perasaannya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Teen FictionPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...