"Pagi bunda" ucap zian, menghampiri bundanya yang tengah menyiapkan sarapan.
"pagi juga sayang" ucap becky, tersenyum saat Zian mencium pipinya.
"Kok sendiri? adek mana?" ucapnya lagi, melihat anaknya sudah rapih dengan seragam sekolah.
"masih siap-siap kayaknya" ucap zian
"kakak?" ucap becky
"gatau" ucap Zian
"belum bangun kali" ucapnya, beranjak duduk.
"mana ada belum bangun" ucap kavi
Zian dan becky? mereka reflek menoleh saat mendengar suara kavi yang tiba-tiba.
"Abisnya lu belum keliatan batang idungnya, kirain masih tidur" ucap zian
"Ck" decak kavi tersenyum, beranjak menghampiri bundanya.
"pagi bun" ucapnya
"pagi juga kak" ucap becky dengan senyumnya
"Susu gua bawa sini kak" ucap zian, menunjuk susunya yang masih ada di meja Kitchen.
"tolong" ucapnya lagi
"dih nyuruh" ucap kavi
"Tolong kakaku tercinta" ucap zian
"bentar" ucap kavi, beranjak membawa susunya ke meja makan.
"thanks ganteng" ucap zian dengan senyumnya
"sama-sama jelek" ucap kavi
"dih" gumam zian, menatap sebal kakaknya.
"Ck" decak kavi terkekeh
"adek mana Bun?" ucapnya melihat becky
"kata zian masih siap-siap" ucap becky
Kavi mengangguk, dan langsung beranjak duduk di sebelah Zian.
"Pagi om" ucap zian, melambaikan tangan saat melihat ayahnya datang.
"bapak kamu om" ucap freen
"bapak aku ya kamu" ucap zian
"Iya kamu anak aku" ucap freen
"iya memang aku ini anakmu" ucap zian, sontak membuat keduanya terkekeh.
Becky dan kavi? mereka hanya menggelengkan kepala, keduanya tidak menemukan titik lucu.
"apa coba" gumam becky dengan senyumnya
"sayang kamu kok ga bangunin aku?" ucap freen
"tadinya mau, cuma pas ngeliat kamu tidurnya pules banget gajadi" ucap becky
"tadinya mau aku bangunin abis siapin sarapan aja, eh kamu udah bangun duluan ini" ucapnya
"udah cuci muka belum?" ucapnya lagi
"udah" ucap freen mengangguk
"Ayah ga kerja?" ucap kavi, melihat ayahnya masih memakai baju rumahan.
"nanti, berangkatnya siang" ucap freen
"bisa gitu" ucap zian
"bisa lah, kan ayah bosnya" ucap freen
"sombong" ucap zian
"Ngasih tau ayah mah bukan sombong" ucap freen, beranjak duduk.
"siap ketua" ucap zian dengan senyumnya, dan memberikan hormat ala-ala.
"Ck" decak freen terkekeh
"adek mana? kok gada?" ucapnya, melihat personil keluarganya kurang satu.
"masih di kamarnya" ucap kavi
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Teen FictionPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...