kenapa aku?

914 148 18
                                    

"bec, udah ada rencana mau kuliah dimana belum?" ucap irin

"belum" ucap becky

"yang pasti ga di sini sih" ucapnya lagi

"balik Bandung gitu?" ucap irin

"kayaknya" ucap becky

"freen juga dong?" ucap irin

"gatau kalau dia" ucap becky

"tapi kemarin pas papah tanya bilangnya mau ngikut aku kuliah dimananya" ucapnya lagi

"pasti gitu si, secara kan kalian gapernah kepisah" ucap irin

"kalau kamu kuliah di sana kita gabakal bisa ketemu lagi dong?" ucapnya lagi

"ya kayaknya gitu, mau gimana lagi" ucap becky

"apa kamu mau ikut aku juga?" ucapnya lagi terkekeh kecil

"ga lah, rumah aku di sini" ucap irin

"ya kayak aku lah nantinya, rumah ku di Bandung, sekolah di sini" ucap becky

"orang tua aku gabakal izinin kayaknya" ucap irin

"sedih ga sih nanti kita gabakal sering ketemu kayak gini lagi?" ucapnya lagi

"ga sih" ucap becky, bercanda.

"rese" ucap irin, sontak membuat temannya terkekeh.

"kenapa dah? dari tadi ngobrol ketawa-ketawa tapi muka kamu kayak orang bingung" ucapnya melihat becky

"ada masalah kah?" ucapnya lagi

"bukan masalah, cuma sebenernya aku tuh lagi inget-inget dimana aku naro buku" ucap becky, memberitahu keresahannya.

"buku apa?" ucap irin

"yang waktu itu freen temuin di kamar aku" ucap becky

"yang item? yang kata kamu isi bukunya tentang dia doang?" ucap irin, di angguki becky.

"ilang kah?" ucapnya lagi

"kayaknya" ucap becky menghela nafas

"lupa naro kali" ucap irin

"terkahir kamu taro dimana emang?" ucapnya lagi

"terakhir aku taro di tas, tiap hari aku bawa sekolah, tapi pas semalem di cari gada" ucap becky

"ngapain di bawa-bawa lagian" ucap irin

"kan waktu itu freen pernah liat, takutnya dia penasaran terus masuk kamar aku ambil bukunya jadi aku ngide taro di tas" ucap becky

"eh sekarang malah gada" ucapnya menghela nafas

"udah tanya anak-anak belum? takutnya jatuh di kelas" ucap irin

"udah, tapi gada yang liat" ucap becky

"jangan-jangan" ucap irin, menggantungkan kalimatnya sambil menutup mulut.

"jangan-jangan apa?" ucap becky

"jangan-jangan freen yang nemu tuh buku? terus dia liat?" ucap irin

"jangan sampe deh" ucap becky menghela nafas

"tapi kayaknya engga deh, kalau dia yang nemu pasti bilang sama aku" ucapnya lagi

"ya siapa tau aja kan" ucap irin

"jangan bikin aku takut deh" ucap becky

"ngapain takut? biarin aja kali, mungkin udah waktunya dia tau soal perasaan kamu" ucap irin

"jangan dulu deh" ucap becky menghela nafas, takut juga kalau bener freen yang nemu bukunya.

kalaupun jatuh atau bagaimana becky harap tidak ada satu orang pun yang menemukan buku miliknya itu, rasanya ingin sekali dia memaki dirinya sendiri karena sudah menghilangkanya.

Second choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang