"tangan kamu udah gapapa?" ucap yuki, melihat anaknya yang tengah sarapan.
"masih sakit ga?" ucapnya lagi
"engga, lagian ga luka-luka banget kok, gapapa ini mah" ucap freen
"beneran udah gapapa?" ucap yuki
"iya beneran, kan udah di obatin semalem sama becky" ucap freen
"awas ya kalau kayak semalem lagi, bikin mamah panik aja" ucap yuki
"mamah kamu hampir pingsan loh ngeliat kamu kayak semalem" ucap alena melihat freen
"jangan ngada-ngada ya al, aku ga se-lebay itu kali" ucap yuki, meskipun iya semalam dia khawatir dengan anaknya tapi tidak sampai hampir pingsan juga.
"pokonya jangan kayak semalem lagi" ucapnya melihat freen
"tuh denger" ucap becky melihat pacarnya
"iya" ucap freen
"ayah juga kalau jadi kamu pasti panik si" ucap natan, dia dan yang lainnya bisa memahami kekhawatiran laki-laki itu.
"tuh, iya kan yah?" ucap freen, di angguki natan, kemudian melanjutkan makannya, namun matanya tidak sengaja melihat sang papah yang tengah menatapnya.
"apa?" ucapnya
"apa?" ucap fero, mengikuti.
"ya papah kenapa liatin aku terus?" ucap freen
"emangnya gaboleh? anak sendiri ini" ucap fero
"bukan gaboleh, tapi ngapain aneh banget, cinta papah sama aku?" ucap freen
"dih" ucap fero
"papah cuma penasaran" ucapnya lagi
"penasaran apa?" ucap yuki
"mamah tau? semalem ada orang yang gada di kamarnya" ucap fero, sontak membuat freen reflek melihatnya.
"siapa?" ucap natan
fero tersenyum, menunjuk freen dengan dagunya, membuat Natan, Yuki, dan Alena melihat freen.
"semalem kamu tidur dimana?" ucapnya melihat freen, sontak membuat anaknya tersedak.
"kamu gapapa?" ucap becky melihat pacarnya
freen mengangguk, mengisyaratkan bahwa dia tidak apa-apa.
"minum" ucap yuki, dituruti anaknya.
"jadi, semalam kamu tidur dimana?" ucap fero, kembali bertanya.
freen? laki-laki itu melirik pacarnya, bingung harus menjawab apa, jawab jujur apa bohong? kalau jujur takut di sangka ngapa-ngapain, kalau bohong mau bohong apa? bingung jadinya.
becky mengangkat bahunya acuh, menyerahkan semua jawaban pada pacarnya, tidak masalah freen mau jujur juga, toh mereka cuma tidur, ga ngapa-ngapain.
"apaan dah? orang semalam aku ada di kamar kok" ucap freen
"bohong, papah ke kamar kamu jam 12 gada siapa-siapa tuh" ucap fero
"tidur sama becky ya?" ucap natan
freen kaget mendengar pertanyaan ayahnya, bagaimana bisa laki-laki itu tau? namun dia mengangguk, dan mengatakan iya, membuat 4 orang itu menatap dirinya dan becky.
"kita cuma tidur" ucapnya bersamaan, senyuman orangtuanya seolah bertanya "kalian ngapain?".
"eh? padahal kita ga nanya loh?" ucap yuki, di angguki alena.
"kalian mencurigakan" ucapnya lagi, menatap lekat-lekat anaknya.
"apa dah? orang cuma tidur doang kok, emangnya kenapa coba? kita kan dari kecil udah sering tidur bareng" ucap freen
KAMU SEDANG MEMBACA
Second choice.
Teen FictionPerjalanan panjang bersama teman kecil. Bagaimana jika tuhan menganugerahkan rasa cinta yang begitu hebat padamu, namun cintamu itu tertuju pada sahabat kecil mu sendiri. akan kah cinta itu berakhir bahagia? atau sebaliknya?. Baca aja, seru katanya...